Sebanyak 140 paket sembako disalurkan langsung ke rumah-rumah warga. Sistem penyaluran dari rumah ke rumah dipilih untuk menghindari kerumunan warga. Ini sesuai dengan protokol pencegahan covid-19.
Dampak covid-19 tak hanya dirasakan oleh masyarakat di perkotaan. Penduduk desa di berbagai daerah di Indonesia pun merasakan dampak yang serupa.
Daerah yang terdampak covid-19 salah satunya adalah Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Selain dampak kesehatan, pandemi juga berdampak pada bidang sosial dan ekonomi.
Desa Batokan mayoritas warganya berkerja pada sektor industri rumahan. Mereka bergantung pada keberlangsungan industri bubut kayu jati. Namun, seperti diketahui bahwa dampak covid-19 membuat perekonomian lesu. Sehingga berimbas langsung pada industri di Desa Batokan.
Karena itu, SABDAKU (Saatnya Bangun Desaku), yang notabene adalah organisasi Non-profit yang diinisiasi oleh mahasiswa Desa Batokan, mengadakan kegiatan sosial untuk membantu warga sekitar yang membutuhkan di masa pandemi ini.
Menurut Chief Executive Officer SABDAKU, Bella Meihana, kegiatan ini sudah direncanakan dengan matang. Tujuannya untuk meringankan beban warga tidak mampu di tengah pandemi corona.
“Kegiatan sosial tersebut bertajuk Batokan Peduli Covid-19. Kegiatan sosial tersebut dimulai dari penggalangan dana hingga penyaluran donasi ke masyarakat yang membutuhkan,” ujar Bella.
Penyaluran bantuan berupa paket sembako yang terdiri dari beras, minyak, gula, mie, kecap, krupuk, dan sabun cuci tangan. Penyaluran bantuan tersebut dilaksanakan pada Minggu, 17 Mei 2020.
Sebanyak 140 paket sembako disalurkan langsung ke rumah-rumah warga. Sistem penyaluran dari rumah ke rumah dipilih untuk menghindari kerumunan warga. Ini sesuai dengan protokol pencegahan covid-19.
Acara berjalan dengan lancar atas dukungan dari berbagai pihak. Baik itu dari warga, donatur, pengurus SABDAKU, volunteers, Polsek Kasiman, dan perangkat desa.
Selain memberi bantuan sembako, aksi ini juga diselingi dengan edukasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan virus corona. Mulai dari menggunakan masker ketika berpergian, sering cuci tangan, dan tindakan lainnya dalam rangka pencegahan dini covid-19.
Meskipun Desa Batokan belum terdapat kasus positif covid-19 yang terkonfirmasi, warga desa diminta untuk tetap waspada.
Aksi ini diharapkan dapat menginspirasi pemuda lainnya, terutama di desa-desa di Bojonegoro untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan masyarakat sesama yang membutuhkan.
SABDAKU dan Upaya Memajukan Desa
SABDAKU sendiri merupakan sebuah organisasi non-profit yang diinisiasi oleh generasi muda indonesia, Mereka berisikan mahasiswa yang berasal dari Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Masih menurut Bella Meihana, organiasi yang diisi oleh para anak muda ini punya tujuan untuk berkontribusi dalam pembangunan dan pemberdayaan desa.
“SABDAKU berfokus pada tiga bidang utama yaitu sosial masyarakat, pendidikan, dan pengembangan ekonomi di desa,” ujar Bella Meihana.
Bella menambahkan jika SABDAKU bekerja sama dengan pemangku kebijakan, pemerintah desa, LSM, dan masyarakat sekitar dalam penyelenggaraan program-programnya.
Harapannya, SABDAKU bisa mengajak dan menggerakkan generasi muda Indonesia untuk lebih sadar akan potensi dan permasalahan di desanya. Serta saling berkolaborasi dalam upaya pemberdayaan dan pembangunan desa menuju Indonesia yang sejahtera.
Gerak dan giat anak muda dalam upaya membangun dan mensejahterakan desa ini adalah sesuatu yang layak diacungi jempol. Secara tidak langsung, para punggawa SABDAKU ini mampu mematahkan stigma tentang anak muda yang cenderung apatis dan tak mau peduli dengan kehidupan di desa.