Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Terpenjara Gadget dan Fenomena FOMO dalam Kehidupan

Branda Lokamaya by Branda Lokamaya
11/09/2020
in Cecurhatan
Terpenjara Gadget dan Fenomena FOMO dalam Kehidupan
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Jika gadget adalah benda pertama yang kamu cari sesaat setelah bangun tidur dan sesaat sebelum tidur, kamu terdampak fenomena psikologis bernama Fear of Missing Out (FOMO).

Coba ingat-ingat, apakah gadget menjadi benda pertama yang kamu cari saat bangun tidur? Dan apakah gadget juga jadi benda terakhir yang kamu pegang sebelum tidur?

Jika iya, kamu sedang mengalami fenomena psikologis bernama Fear of Missing Out (FOMO).

Saat ini, harus diakui, manusia jauh lebih dekat dengan gadget dibanding dengan manusia lainnya. Sedekat-dekatnya kamu sama si dia, bisa jadi, masih lebih dekat antara kamu dengan si gadget.

Sehari tanpa gadget, kamu bisa mati gaya. Sehari tanpa si dia, biasa aja kan ya?

Ketakutanmu jauh dari gadget, merupakan sebuah fenomena psikologis yang lahir di era internet. Saat menggunakan internet menjadi kebutuhan pokok, rupanya menciptakan fobia baru, fear of missing out; yakni rasa takut ketinggalan berita di internet dan jejaring sosial.

Penyandang FOMO biasanya akan mencari-cari ponselnya saat bangun tidur. Bahkan setiap saat, tidak bosan ngecek notifikasi yang masuk di akun medsos.

Mereka juga telaten menelusuri berbagai berita terhangat di jejaring sosial hingga lupa waktu. Dan sangat takut ketinggalan berita terbaru.

Dilansir dari Time, istilah FOMO dimasukkan ke Oxford English Dictionary sejak 2013 silam.

Dalam tulisan berjudul This is the Best Way to Overcome Fear of Missing Out, penulis Eric Barker menjelaskan jika FOMO lahir dari ketidakbahagiaan personal. Ia hadir ketika seseorang merasa hidupnya kurang memuaskan.

Ketika seseorang merasa ada yang kurang pada hidupnya, secara otomatis mereka bakal berupaya mencari kekurangan itu melalui pengecekan di media sosial.

Fenomena FOMO juga berawal dari sebuah pertanyaan sederhana: apakah orang lain di luar sana lebih bahagia daripada dirinya? Nah, untuk mengetahuinya, kembali lagi, mereka bakal berupaya mencari tahu hal itu melalui media sosial.

Kenyataannya, FOMO memang mengajak orang-orang untuk memperhatikan medsos sesaat setelah bangun bobok, sebelum bobok, bahkan saat sedang maem atau berbincang bersama orang lain.

FOMO, tentu saja, berawal dari kehidupan yang dirasa kurang begitu baik, tidak bahagia, kurangnya tingkat kepuasan, dan yang pasti, takut kehilangan.

Seseorang berpikir aktif di jejaring sosial bakal membuat perasaan menjadi lebih baik. Padahal, bisa jadi lebih buruk. Di jejaring sosial, ada banyak hal yang dibagikan; pamer kemesraan, pamer prestasi, hingga pamer punya pacar baru.

Hal sederhana seperti itu bisa membikin seseorang jadi membanding-bandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain.

Dr. Lee Hadlington dan Dr. Mark Scase, psikolog dari De Montfort University, Inggris, bahkan menyatakan jika orang-orang dengan kecenderungan neurotik dan ekstrovert memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam mengalami FOMO. Hmmm

Bagi penyandang FOMO, Nabsky, memang tidak bakal merasa gimana-gimana. Sebab, tidak ada yang berubah dari dirinya. Rasanya tetap seperti biasa.

Tapi, bagi orang lain atau orang yang kebetulan sedang berkomunikasi dengannya, tentu bakal terasa. FOMO mengurangi kualitas manusia sebagai makhluk sosial.

Coba bayangkan, kamu sedang ingin bercerita banyak hal pada kawanmu. Tapi, kawanmu malah terlihat sibuk bermain dengan gadgetnya, bukankah itu menyebalkan?

Meski, tentu saja, kawanmu itu tidak pernah tahu jika sebenarnya kamu sebal akan perbuatannya tersebut.

Saat ini, pengidap FOMO tentu sangat banyak. Bahkan, tidak menutup kemungkinan tiap hari kamu menemuinya. Bisa saja pengidap FOMO itu orang terdekatmu, kawanmu, atau bahkan dirimu sendiri.

Tags: FOMOGadgetGenerasi Milenial

BERITA MENARIK LAINNYA

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan
Cecurhatan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah
Cecurhatan

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022
Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless
Cecurhatan

Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

14/05/2022

REKOMENDASI

Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

20/05/2022
Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

19/05/2022
Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

18/05/2022
Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved