Tetap produktif di dunia yang fana ~
Hidup di dunia, tentu fana belaka. Sebab manusia tak akan kekal untuk selama-lamanya. Usia manusia kurang lebih hanya sekitar 60 tahun. Setelah itu, manusia akan menemui fase “kembali”.
Lalu, sudahkah kau pergunakan waktumu semaksimal mungkin atau justru masih santuy kek di pantuy?
Jangan sampai jika sudah tua nanti, kau hanya bisa berangan-angan dengan kalimat penyesalan “seandainya” atau “seharusnya dulu aku begini”.
Penyesalan datangnya pasti di akhir cerita. Tidak mungkin di depan.
Jadi, manfaatkanlah waktumu semaksimal mungkin untuk melakukan perkara-perkara yang memicu produktivitas hidup.
Jangan kau hambur-hamburkan waktumu hanya untuk ngopi sampai larut malam, stalking IG-nya mantan, scroll wall FB sampai njedok ke bawah demi memberi like cewek yang memamerkan belahan nganunya atau push rank game sampai siang.
Saya ex pecandu game. Dulu saya main game setiap saat di manapun dan kapanpun. Visualisasi game yang menyenangkan itulah, yang membuat hasrat main game semakin bertambah.
Namun, suatu ketika, saya sadar bahwa hidup tak mungkin untuk video game saja. Saya memutuskan membeli smartphone yang tak bisa dibuat main game dan akhirnya sedikit demi sedikit kebiasaan main game pun mulai berubah.
Semua menjadi menyenangkan ketika hal-hal lebih positif dan menantang mulai bermunculan. Saat ini, kalaupun main game ya sekadar saja. Kalau nga sekadar ya main-main saja.
Sebab saya sudah tahu bahwa time is money, meski yang terjadi minim uang tapi banyak waktu (nganggur) nya. Oke, langsung saja, berikut kiat memanfaatkan waktu agar jadi produktif.
1. Memiliki alasan kuat untuk produktif
Seringkali kita ingin sesuatu, tapi tak punya alasan kuat untuk memperjuangkannya. Maka, dalam prinsip utama itu, untuk membentuk sebuah pribadi yang produktif, harus tahu dan punya alasan terlebih dahulu.
2. Menentukan tujuan hidup
Hidup tanpa tujuan ibarat naik motor dijagang tengah tapi digas: mbribeni wong urip. Polah ngalor-ngidul tapi gak tekan endi-endi. Lha piye ape tekan, wong gak enek tujuan.
3. Bermimpi dan visualisasikan
Punya mimpi harus divisualisasikan. Setidaknya ditulis. Sebab, punya mimpi dan target capaian, akan membuat produktivitas lebih terarah. Dengan ditulis, kita tahu mana yang harus dilakukan terlebih dahulu.
4. Buat To Do List
To do list sangat berjasa memerangi waktu yang sia-sia. Dengan membuat to do list, kamu bakal tahu kapan kamu harus ngapain. To do list juga mampu menutupi sifat manusiamu yang mudah lupa itu.
5. Mulailah ~
Nabs, intinya, sifat produktif itu bukan bawaan lahir. Ia harus dilahirkan dari niat dan proses pembiasaan. Dan produktivitas bisa berjalan dengan baik jika ada kemauan dan niat yang kuat.