Perempuan, dalam hal tertentu, adalah kelemahan bagi semua lelaki.
Syaqron pemuda alim dan sangat tampan. Syahdan, seorang perempuan cantik menaruh hati pada Syaqron. Dengan malu-malu, perempuan itu mengungkapkan perasaannya pada seorang nenek tua, dan berharap agar nenek tua itu membantunya bertemu sang idaman, Syaqron.
Si nenek tua itu pun bersedia membantunya. Suatu saat Syaqron melintas di sebuah jalan yang tak jauh dari rumah perempuan cantik itu. Dengan bergegas, nenek tua yang berniat membantu perempuan cantik itupun menghampiri Syaqron dan berkata:
“Anak lelakiku bepergian dan dia mengirim surat untukku. Saudara perempuannya sangat ingin mendengar isi surat itu. Sekiranya kau mau membacakan surat itu, sungguh kau sangat berbuat baik pada kami.”
Syaqron pun singgah. Dia duduk di dekat pintu. Tiba-tiba, perempuan cantik yang ada di dalam rumah berkata, “masuk saja, agar kau menutupi kami dari pandangan orang”.
Ketika Syaqron masuk ke dalam, perempuan cantik itu segera mengunci pintu, menampakan wajah cantiknya, dan merapat di samping Syaqron.
Perempuan cantik itu berkata: “aku sangat merindukanmu”.
Syaqron berusaha memalingkan wajahnya sambil berkata, “Di mana air, aku mau berwudhu dulu…”.
Sesaat setelah perempuan cantik itu membawakan air, Syaqron pun berwudhu dan berdoa: “Ya Allah, kau telah ciptakan aku sesuai kehendak-Mu. Sekarang aku sangat takut dengan fitnah ini. Aku mohon hindarkan keburukan perempuan itu dariku, dan ubahlah paras wajahku”.
Seketika wajah Syaqron berubah menjadi sangat buruk. Saat perempuan cantik itu melihatnya, spontan langsung berteriak: “keluar, keluar kau dari sini!”.
Syaqron pun keluar sambil memuji Allah yang telah menyelamatkannya. Baru saja Syaqron melangkahkan kaki keluar dari pintu rumah, Allah mengembalikan paras tampannya.
Dialah Syaqron Al Maroko (w. 823 m). Waliyullah besar asal Maroko. Selain alim, beliau dikenal sebagai lelaki yang sangat tampan pada zamannya. Syaqron adalah guru dari waliyullah besar Dzunun Al Mishri.