Barra Brava merupakan sebutan bagi kelompok suporter fanatik di persepakbolaan Amerika Latin, khususnya Argentina. Barra Brava jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti geng ganas.
Kedudukan suporter dalam olahraga sepakbola memang cukup tinggi. Mereka jadi bagian penting dalam memeriahkan laga. Tak berlebihan jika ada istilah “without fans, football is nothing” atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia: tanpa suporter, sepakbola tidak ada apa-apanya.
Banyak hal unik nan menarik yang bisa digali dari suporter sepakbola.
Beragam tipe suporter mulai bermunculan seiring dengan tingginya popularitas olahraga ini. Dari suporter dengan berbagai macam atribut warna-warni, suporter layar kaca, hingga suporter garis keras yang menjadi musuh bebuyutan pihak keamanan.
Suporter garis keras memang tak bisa dilepaskan begitu saja dari perbincangan tentang sepakbola. Suporter garis keras terkadang dibenci karena kerap merugikan tim yang didukungnya. Namun di sisi lain keberadaan mereka sangat dibutuhkan karena sikap loyalnya kepada klub.
Berbagai Negara di seluruh penjuru dunia memiliki jenis suporter garis keras mereka sendiri. Tapi, tipe suporter garis keras yang cukup populer di dunia sepakbola bisa dibilang ada tiga, Ultras, Barra Brava, dan Hooligan.
Mungkin sudah banyak yang tahu dengan konsep Ultras dan Hooligan. Lalu, bagaimana dengan Barra Brava? Seperti apa konsep mendukung ala Barras Brava? Yuk Nabs, kita kulik bersama.
Barra Brava merupakan sebutan bagi kelompok suporter fanatik di persepakbolaan Amerika Latin, khususnya Argentina. Barra Brava jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti geng ganas.
Ada beberapa identitas utama yang membedakan Barra Bravas dengan penonton biasa. Barra Bravas biasanya selalu membawa beragam atribut saat mendukung tim kesayangannya di stadion. Seperti mengibarkan bendera besar, membuat koreografi, hingga membawa drum atau alat tabuh macam drum.
Bahkan, kelompok Barra Bravas ini kerap membawa barang-barang yang sebenarnya tak lazim saat jingkrak-jingkrak mendukung timnya. Yakni payung. Meski sedang tak hujan, mereka sering membawa payung yang digunakan sebagai atribut pertunjukkan di stadion.
Barra Bravas juga terus berdiri sepanjang laga dan terus menyanyikan yel-yel untuk mendukung tim kebanggaannya. Eksistensi kelompok Barra Bravas ini pun membuat suasana stadion jadi makin meriah.
Menurut sejarahnya, kultur Barra Brava lahir di Argentina pada sekitaran tahun 1920-an. Saat itu, sering terlihat sekumpulan orang yang menonton pertandingan sepakbola di Argentina terpisah dengan penonton biasa.
Cara sekumpulan orang tersebut dalam menonton pertandingan pun berbeda. Mereka terus berdiri ketika pertandinngan berlangsung. Pihak media pun menyebut kelompok tersebut dengan Barra Brava.
Seiring berjalannya waktu, kultur Barra Bravas pun makin berkembang di Argentina. Pada pertengahan 1950-an, semakin banyak kelompok Barra Bravas yang bermunculan. Mereka pun mulai menunjukkan “kekuatannya”.
Mereka kerap membuat rusuh di luar maupun dalam stadion. Tak jarang, mereka juga berkelahi dengan pihak keamanan dan suporter lawan. Cap garis keras pun makin melekat pada kelompok Barra Bravas di Argentina.
Makin besarnya kelompok Barra Brava jadi perhatian pihak klub. Karena merasa terbantu dengan keberadaan mereka, beberapa pimpinan klub memberikan pendanaan kepada kelompok Barra Bravas. Harapannya, kelompok Barra Bravas ini dapat melindungi tim saat tampil di kandang lawan.
Istilah Barra Bravas mencapai puncak popularitasnya di tahun 80-an. Banyaknya kerusuhan yang terjadi di laga Liga Argentina membuat pemberitaan media makin gencar.
Kekerasan yang masif dalam pertandingan Liga Argentina membuat jumlah korban meninggal pun meningkat. Korban jiwa yang sangat tinggi dari kelompok suporter ini jadi santapan media massa. Nama Barra Bravas pun mulai dikenal di berbagai belahan dunia lainnya.
Konsep Barra Bravas ini pun mulai diadopsi oleh suporter dari negara Amerika Latin lain. Seperti Paraguay, Uruguay, dan Chile. Muncul kelompok-kelompok baru yang menunjukkan eksistensinya dalam persepakbolaan Amerika Latin.
Kini, nama Barra Bravas ekuivalen dengan Ultras maupun Hooligan di Eropa. Dengan sejarah dan tradisi yang dimilikinya, Barra Bravas jadi warna yang tak bisa dihilangkan begitu saja dari persepakbolaan Argentina dan Amerika Latin.