Taaruf dalam hubungan percintaan dapat diartikan sebagai proses yang tujuannya mengacu pada jalan pernikahan. Taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Secara syar’i, taaruf diperintahkan oleh Rasulullah bagi setiap pasangan yang ingin menikah.
Sedangkan pacaran merupakan hubungan yang dilarang oleh Allah SWT dan terdapat dalil yang menunjukkannya yaitu pada surat Al-isra’ ayat 32. Alasan taaruf lebih baik daripada pacaran: terhindar dari fitnah.
Taaruf memiliki manfaat dan tujuan yang jelas. Selain itu, taaruf bisa menghindari seseorang melakukan hal-hal negatif contohnya berduaan, karena tak dianjurkan bagi mereka yang sedang menjalani taaruf pergi berduaan. Jika ingin bertemu saja harus ada orang lain yang menemani, baik orang tua maupun saudara.
Selama membangun proses taaruf laki-laki dan perempuan memiliki kewajiban mencari informasi mengenai satu sama lain dalam waktu singkat.
Lalu, bagaimana proses terbaik seseorang yang mau menikah dengan berta’aruf terlebih dahulu? Berikut 9 tahapan proses bertaaruf:
1. Niat
Sebelum melakukan proses taaruf, seseorang harus memiliki niat semata-mata karena Allah. Tidak boleh menjalankan taaruf apabila terdapat niat buruk di dalamnya. Luruskan niat, bahwa menikah karena ingin membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah dan warahmah.
2. Datangi orang tuanya
Proses taaruf sangat berbeda tentunya sangat berbeda dengan pacaran. Dalam agama Islam, apabila ada seorang laki-laki yang tertarik pada seorang perempuan, sangat dianjurkan untuk langsung menemui kedua orang tua si perempuan tersebut, lalu kemudian mengutarakan niatnya untuk bertaaruf.
3. Komunikasi
Saat proses taaruf berlangsung, maka yang harus dilakukan ialah cukup saling menanyakan beberapa hal, seperti perihal dirinya. Misalnya hal apa yang disukai dan tidak disukai. Tidak dianjurkan untuk sering bertemu atau saling mengirim pesan terlalu sering. Jika ingin bertemu, maka ajak keluarga atau teman terdekat.
4. Tidak Berduaan
Setelah dapat restu dari orang tua si perempuan, tidak berarti bisa bertemu dan mengajaknya jalan-jalan(berduaan). Jika ingin bertemu harus ada orang lagi ( bertigaan )
5. Menundukkan pandangan
Menundukkan pandangan artinya menjaga pandangan agar tidak dilepas begitu saja tanpa kendali agar menghindari hal-hal negatif yang tidak diinginkan saat bertemu calon.
6. Sholat Istikharah
Pasangan yang sedang bertaaruf juga dianjurkan solat Istikharah, Untuk memohon agar Allah SWT memberikan jawaban pilihan yang terbaik. Ketika melakukan solat Istikharah jangan ada kecenderungan terlebih dahulu pada calon yang diinginkan, ikhlaskanlah semua hasil pada Allah SWT. Dan teruslah berdoa kepada Allah SWT.
7. Tentukan Waktu Khitbah
Proses taaruf tidak boleh terlalu lama, Jika taaruf dilakukan dalam waktu lama, sangat merugikan pihak perempuan. Maka dari itu, jika sudah mengambil keputusan untuk taaruf maka segera menikah. Jarak ideal taaruf dan khitbah (lamaran) sekitar 1-3 minggu saja.
8. Memberi hadiah
Hadiah sebelum pernikahan hanya dapat dimiliki oleh wanita calon istri dan bukan keluarganya.
9. Akad
Apabila semua tahapan proses Taaruf sudah berjalan dengan baik, tibalah saatnya untuk melanjutkan proses terakhir yaitu menikah. menikah dengan calon yang tadi di ajak ta’aruf. Pernikahan tidak boleh dilakukan sembarangan karena ini merupakan bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Demikian proses taaruf yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan Islam. Tujuan taaruf adalah terhindar dari yang namanya perbuatan zina yang jelas dilarang oleh Allah SWT.
Proses mengenal antara laki-laki dan perempuan untuk mencari kecocokan sebelum pernikahan. Tidak boleh ada niatan mencoba-coba dalam hal perjodohan.
Penulis adalah salah anggota UKM Penalaran dan Penulisan Griya Cendekia dan mahasiswi Prodi PAI UNUGIRI.