Nia Ramadhani harus tahu bahwa di Bojonegoro, buah salak bisa dinikmati tanpa harus dikupas.
Tagar Nia Ramadhani sempat menjadi trending topic di linimasa Twitter. Perkaranya, istri jutawan Ardie Bakrie itu kesulitan mengupas buah salak. Bahkan, dia sempat berpikir jika ngupas salak harus pakai pisau ~
Memang sih. Mengupas buah salak bisa pakai apa aja. Jangankan pisau; gunting, golok atau gergaji pun bisa jadi alat buat ngupas buah salak. Tapi, Nia Ramadhani harus tahu bahwa di Bojonegoro, salak bisa dinikmati tanpa harus dikupas.
Saya merekom agar Nia Ramadhani berkunjung ke Bojonegoro. Selain lokasi Bojonegoro tak terlalu sulit dijangkau oleh sang suami, Ardi Bakrie. Di Bojonegoro juga ada bermacam varian buah salak tanpa harus mengupasnya.
Mbak Nia dan Mas Ardi harus tahu bahwa Bojonegoro merupakan kota penghasil buah salak. Selain banyak menghasilkan buah salak, kota tersebut juga memproduksi banyak varian buah salak.
Sehingga, Mbak Nia nggak perlu repot-repot kursus mengupas buah salak demi menikmati buah yang kulitnya mirip jaket Si Buta dari Gua Hantu sisik ular tersebut.
Oke, berikut ini 5 jenis makanan olahan berbahan dasar buah salak khas Bojonegoro yang harus diketahui Nia Ramadhani. Apa aja itu? Berikut laporan khas Jurnaba.co
1. Kurma salak
Kurma salak merupakan olahan buah salak yang bentuknya dibikin menyerupai buah salak. Iya, buah salak diproses sedemikian rupa hingga warna dan bentuknya mirip dan menyerupai buah asal Arab tersebut.
Untuk membuatnya, buah salak diberi gula merah yang cukup banyak. Kemudian direbus selama beberapa jam hingga gula merah menyatu dengan buah salak. Dan jadilah kurma salak. Kurma salak sangat mudah ditemui di Bojonegoro. Bahkan, menjadi makanan olahan yang laris diburu pembeli.
2. Sirup salak
Jika tak ingin mengonsumsi makanan padat, makanan cair pun ada. Yaps, Bojonegoro juga punya sirup salak. Tentu saja, sirup ini punya rasa yang menyalak: pekat dan khas serupa salak. Sebab, dibikin dari perasan buah salak.
Sirup salak menjadi bukti bahwa salak bisa dinikmati dari berbagai macam bentuk. Padat maupun cair. Sirup salak menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menikmati buah salak dari bentuk yang berbeda. Yakni berbentuk cairan.
3. Dodol salak
Berikutnya adalah dodol salak. Ya, untuk dan tekstur, dodol salak tak berbeda dengan dodol jenis lain. Yang membedakan, tentu saja, rasa salak teramat dominan. Sebab, buah salak menjadi bahan utama dodol tersebut.
Di Bojonegoro, dodol salak dijual sudah dalam bentuk kemasan yang bisa dengan mudah dibawa kemanapun dan kapanpun. Sehingga, tak perlu repot mengupasnya terlebih dahulu.
4. Molen Salak
Kue molen yang selalu identik dengan pisang, mampu diubah dan dimodifikasi oleh masyarakat Bojonegoro menjadi molen berbahan dasar salak. Tentu saja, untuk menikmatinya, tak perlu mengupasnya terlebih dahulu.
Molen ini hampir sama dengan molen pada umumnya. Hanya, bedanya, isian di dalamnya pakai buah salak. Bukan pisang. Jika Nia Ramadhani pengen tahu seperti apa wujudnya, harus berkunjung ke Bojonegoro. Sebab, sulit ditemukan di tempat lain.
5. Madumongso
Madumongso merupakan makanan khas Jawa Timur. Jajanan ini punya ciri khas rasa yang super manis dan tekstur mirip dodol, dengan parutan kelapa yang kentara. Nah, di Bojonegoro, ada madu mongso yang dibikin dari buah salak.
Madu mongso salak punya rasa yang khas. Aroma dan rasa salak sangat dominan pada kue berbahan ketan tersebut. Jika madumongso saja rasanya sudah legit-legit sedap, bagaimana jika rasa madumongso salak. Hmm ~
Nabs, 5 olahan khas Bojonegoro tersebut membuktikan bahwa untuk menikmati buah salak, Nia Ramadhani nggak harus repot-repot pakai senjata tajam, asal mau berkunjung ke Bojonegoro. Hehe