Setelah resmi dilantik pada Minggu (20/10/2019), Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersiap memilih menteri untuk kabinet pemerintahan yang baru. Harapan pun ditanamkan oleh masyarakat. Tak terkecuali masyarakat Bojonegoro.
Pemilihan menteri baru jadi topik yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat saat ini. Jokowi akan memilih sejumlah nama untuk mengisi pos menteri untuk Kabinet Kerja Jilid II. Beberapa nama pun muncul ke permukaan.
Masyarakat pun turut mengemukakan pendapatnya tentang sosok seperti apa yang layak masuk sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid II. Dialektika tentang pemilihan menteri baru Jokowi ini tentunya sangat menarik untuk diikuti.
Tim Jurnaba.co menemui beberapa warga Bojonegoro untuk menanyakan sosok menteri seperti apa yang layak membantu kerja Joko Widodo 5 tahun mendatang.
Dini Achmalia Putri, mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Bojonegoro menginginkan sosok menteri yang benar-benar professional di bidangnya masing-masing. Ia berharap agar lebih banyak menteri dari professional ketimbang dari partai politik.
“Kalau saya berharap agar menteri yang dipilih itu dari kalangan professional. Jangan ngambil dari partai politik saja,” ujar sosok yang akrab disapa Putri tersebut.
Bagi Putri, pemilihan sosok menteri yang paham akan bidang yang akan dikerjakan sangatlah penting. Jangan sampai memilih menteri hanya karena utang budi saja.
Pandangan berbeda diungkapkan oleh Muhammad Imron. Warga kelurahan Sumbang, Bojonegoro tersebut berpendapat bahwa harus ada perubahan yang signifikan dalam Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo. Baginya, menteri yang gagal menjalankan program tak layak dipertahankan.
“Katanya kan sebagian nama dari kabinet sebelumnya mau dipertahankan. Kalau bisa yang dipertahankan itu yang benar-benar berhasil. Bagi yang gagal menjalankan tugas dan program harus diganti dengan yang baru biar ada penyegaran,” ujar pria berusia 46 tahun tersebut.
Imron merasa jika sejumlah menteri di periode pertama Jokowi gagal total dalam menjalankan program dan tugasnya. Oleh karena itu, Ia merasa Jokowi perlu melakukan perubahan besar-besaran untuk kabinet barunya ini.
Opini yang tak berbeda jauh juga diungkapkan oleh Taufiq Gianto. Pemuda berusia 24 tahun yang tinggal di Purwosari tersebut merasa jika Jokowi harus berani melakukan perombakan besar di kabinet barunya. Jangan tanggung-tanggung dalam mengambil keputusan.
“Menteri sebaiknya diisi oleh orang-orang baru. Pak Jokowi harus berani ambil keputusan besar. Kalau perlu kabinet baru diisi oleh orang baru semua,” ujar Taufiq
Sementara itu, Dosen Komunikasi Politik asal Jakarta, Reny Budilestari mengatakan jika tak masalah jika menteri yang dipilih oleh Jokowi berasal dari partai politik. Asalkan, sosok dari partai politik tersebut punya kapasitas dan paham tentang bidang yang dipercayakan oleh Presiden.
“Idealnya memang harus orang professional. Andai dari partai, harus yang punya kemampuan professional di bidangnya,” ujar dosen yang pernah mengajar di Institut Kesenian Jakarta dan Universitas Paramadina.
Menurut Reny, pemilihan sosok professional agar program yang diinginkan oleh Presiden bisa berjalan dengan baik. Namun tentu sulit untuk memilih keseluruhan menteri dari kalangan professional. Mengingat Jokowi harus mengakomodasi sejumlah parpol yang mendukungnya saat Pilpres lalu.
Masyarakat tentu berharap agar menteri yang dipilih bisa membantu tugas-tugas Presiden. Tak hanya sekadar membantu, tapi juga melahirkan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas.