Setelah sukses menggelar kompetisi kelas utama dan kelas satu, Asosiasi Kabupaten PSSI Bojonegoro bakal mengadakan kompetisi untuk kelas dua. Sebanyak 12 tim akan bertarung dalam kompetisi kelas dua PSSI Bojonegoro ini.
Pembinaan sepakbola usia muda memang sedang jadi fokus utama Askab PSSI Bojonegoro. Sebagai daerah yang dikenal sebagai penghasil pesepakbola berbakat, Bojonegoro ingin terus menghidupkan kompetisi sepakbola usia muda yang baik.
Sejak Oktober lalu, Askab PSSI Bojonegoro sudah menggelar kompetisi strata teratas dan di bawahnya. Kompetisi internal PSSI Bojonegoro memang terdiri dari 3 divisi atau kelas.
Divisi teratas atau yang paling bergengsi adalah kelas utama. Untuk kelas utama sudah selesai dengan Angling Dharma Kalitidu sebagai juara pertamanya. Di partai final, Angling Dharma Kalitidu mampu mengalahkan tim asal Kecamatan Bojonegoro, Also Ledok.
Sedangkan untuk divisi kedua disebut dengan kelas satu. Seperti halnya kelas utama, kompetisi kelas satu juga sudah rampung. Klub Siru Sport tampil sebagai pemenang setelah di final mengalahkan Mobrig FC.
Usai kompetisi kelas utama dan kelas satu selesai, kini giliran kompetisi kelas dua yang digelar. Menurut Sekretaris Bidang Kompetisi PSSI Bojonegoro, Ahmat Afendi, kompetisi kelas dua akan digelar pada November dan berakhir pada Desember.
“Untuk kompetisi internal kelas dua ini dimulai November dari babak grup. Babak final nanti di bulan Desember,” ujar Afendi kepada Jurnaba.co
Tak berbeda jauh dengan kompetisi internal lainnya, untuk kelas dua ini juga menerapkan regulasi Liga 3 Indonesia. Yakni pemain berusia di bawah 23 tahun dan hanya boleh menggunakan 3 pemain senior saja.
Total ada 12 tim yang mengikuti kompetisi internal kelas dua PSSI Bojonegoro. 12 tim tersebut dibagi ke dalam 3 grup. Masing-masing grup berisikan empat tim. Tim-tim terbaik di kelas dua ini nantinya berhak promosi ke divisi di atasnya. Yakni kelas satu.
Kompetisi kelas dua ini diharapkan berjalan lancar hingga akhir. Selain menggelorakan kompetisi antar klub di Bojonegoro, kompetisi kelas dua ini juga diharap memunculkan talenta berbakat baru dari Bumi Angling Dharma.
“Kami berharap agar makin banyak pemain nasional yang lahir dari kompetisi internal PSSI Bojonegoro,” tambah Ahmat Afendi.
Kompetisi internal PSSI Bojonegoro memang jadi ajang tahunan yang selalu ditunggu kehadirannya. Kompetisi ini jadi etalase bagi para klub sepakbola lokal Bojonegoro untuk menunjukkan kualitasnya.
Semakin banyak klub yang hadir dan mengikuti kompetisi internal PSSI Bojonegoro, tentunya makin baik bagi iklim kompetisi amatir di Kota Ledre. Makin banyak pula pemain-pemain potensial yang bisa mewakili Bojonegoro di kompetisi level regional Jawa Timur maupun nasional.
Pembinaan usia muda di Kabupaten Bojonegoro memang dibutuhkan untuk mencetak pesepakbola berbakat baru. Dengan begitu, Bojonegoro bisa terus menyuplai pemain untuk klub-klub Liga 1 bahkan timnas Indonesia.