Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba

Berhentilah Mencari dan Mulailah Menemukan

Bakti Suryo by Bakti Suryo
05/11/2019
in Cecurhatan
Berhentilah Mencari dan Mulailah Menemukan

Perut memberi isyarat bahwa lambung perlu diisi. Datang ke meja makan menjadi solusi. Membuka tudung saji, terpampang nasi dan lauk pauk. Ada tempe, sambal dan sayur asem. Cocok sekali untuk menu makan siang.

Tidak jarang muncul rasa penasaran dan ingin bertanya. Entah dalam hati atau langsung bertanya pada sang koki “Lha kok gak onok iwak e?” atau “Ibu gak masak iwak?”. Olahan iwak (ikan atau daging) termasuk menu yang enak dan populer. Tentu kita semua menginginkannya, kecuali yang tidak suka.

Atau pada kasus lain. Misalnya saat reuni atau berkumpul bersama teman. Terlihat jelas siapa yang sudah hadir sambil menunggu yang lain. Setiap kali ada yang datang, terlontar pertanyaan “Si A mana nih? Kok ga ada? Kok ga datang? Kok ga diajak?”. Padahal sudah jelas yang datang adalah mereka yang berkumpul.

Seperti itulah rasa penasaran yang cukup sepele. Tidak hadir dianggap tidak ada. Maksudnya, apa yang dibutuhkan sudah ada, tapi penasaran dengan yang tidak ada. Penasaran di mana letak sesuatu yang diinginkan atau dicari. Manusia memang suka mencari yang tidak ada.

“Kita selalu mencari yang tidak ada. Kalau memang tidak ada, untuk apa dicari?” kata Abah Suradira menasehati Lail (dikutip dari novel sufi berjudul Layla karya Candra Malik).

Kutipan tersebut tentu cukup mewakili keadaan. Yang dinginkan selalu dicari. Yang diharapkan selalu dipertanyakan. Manusia kerap mencari yang tidak ada. Lalu, jika memang tidak ada, mengapa terus dicari? Toh mencari yang tidak ada jelas tidak mungkin ditemukan. Tentu ini bisa menjadi kesia-siaan.

Adanya tempe, berharap ikan atau daging. Siasatnya, tempe dimakan sambil membayangkan ikan atau daging. Jika nyatanya makan tempe tetapi berharap ikan, maka eksistensi tempe menghilang. Yang ada hanyalah kesia-siaan. Mengapa demikian?

Pastinya, ikan yang kamu harapkan tidak akan terasa hanya dengan membayangkannya. Lidah dan perut tidak bisa merasakan ikan. Sedangkan tempe tersebut gagal eksistensinya sebagai tempe. Itu karena yang kamu anggap adalah ikan.

“Kalau kamu makan tempe tapi membayangkannya ikan yang enak, tentu itu menjadi kegagalan. Kamu tidak dapat ikan yang kamu rasakan dan tempet itu gagal sebagai tempe,” tutur Markesot dalam sebuah buku berjudul “Markesot Bertutur” karya Emha Ainun Nadjib.

Jika benar manusia mencari sesuatu yang tidak ada, mengapa terus dicari? Lha wong yang namanya ‘tidak ada’ berarti tidak mungkin ditemukan. Karena itu, kamu harus mulai belajar ‘menemukan’. Daripada mencari yang tidak ada, lebih pasti menemukan yang ada.

Mulailah dengan belajar menemukan yang ada. Apa yang kamu inginkan boleh kamu simpan dan usahakan terwujud. Namun, kamu perlu menikmati yang sudah ada. Tentunya yang ada di sekitarmu. Bukankah apa yang sudah kamu miliki adalah yang bisa kamu nikmati?

Tuhan sudah meberikan apa yang manusia butuhkan. Dia sudah menghamparkan berkah di seluruh alam semesta. Kamu tinggal menemukan dan menikmatinya. Tidak perlu mencari, kecuali yang kamu inginkan dan harus diusahakan agar terwujud.

Misalnya orang yang kamu cintai. Kamu mencari sosok pasangan yang begini begitu. Padahal, di sekitarmu banyak orang yang sudah mencintaimu. Memang tidak seperti yang kamu harapkan. Namun, bukankan itu perlu kamu nikmati dengan bahagia?

Jadi, berhentilah mencari yang tidak ada. Mulailah belajar untuk menemukan apa yang kamu butuhkan. Semuanya sudah tersedia. Tinggal kamu temukan dan kamu pilih dan kamu nikmati kebahagiaan yang sudah tersaji.

Tags: MencariMenemukan
Previous Post

Hidup Mencari Ketenangan dan Tenang Mencari Kehidupan

Next Post

5 Jenis Penikmat Kopi, Kamu yang Mana?

BERITA MENARIK LAINNYA

Alasan Kenapa Harus Menyelami Dunia Tulis Menulis
Cecurhatan

Alasan Kenapa Harus Menyelami Dunia Tulis Menulis

17/11/2025
Bagaimana Seorang Pahlawan Muncul?
Cecurhatan

Bagaimana Seorang Pahlawan Muncul?

15/11/2025
Mengenal JustCOP, Koalisi Keadilan untuk Bumi Lebih Baik
Cecurhatan

Mengenal JustCOP, Koalisi Keadilan untuk Bumi Lebih Baik

14/11/2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anyar Nabs

Alasan Kenapa Harus Menyelami Dunia Tulis Menulis

Alasan Kenapa Harus Menyelami Dunia Tulis Menulis

17/11/2025
Kuburan Terapung: Pemutakhiran Ingatan Publik atas Kekerasan 1965 di Bojonegoro 

Kuburan Terapung: Pemutakhiran Ingatan Publik atas Kekerasan 1965 di Bojonegoro 

16/11/2025
PKB Bojonegoro Gelar Tasyakuran atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Di Gedung DPRD 

PKB Bojonegoro Gelar Tasyakuran atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Di Gedung DPRD 

15/11/2025
Bagaimana Seorang Pahlawan Muncul?

Bagaimana Seorang Pahlawan Muncul?

15/11/2025
  • Home
  • Tentang
  • Aturan Privasi
  • Kirim Konten
  • Kontak
No Result
View All Result
  • PERISTIWA
  • JURNAKULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • MANUSKRIP
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • JURNAKOLOGI
  • SUSTAINERGI
  • JURNABA PENERBIT

© Jurnaba.co All Rights Reserved

error: