Beban pekerjaan tentu berdampak pada sisi psikologis. Kondisi tertekan akan memicu stress. Untuk mengatasinya, disarankan meditasi. Banyak cara melakukannya. Misalnya, mengambil waktu sejenak untuk mengistirahatkan otak. Bisa 10 hingga 20 menit.
Namun, tidak semua orang memilih untuk berkompromi. Pasalnya, pengaruh buruk pada sisi psikologis bukan hanya akibat beban kerja. Bisa juga, kondisi lingkungan. Tidak hanya lingkungan pekerjaan. Baik lingkungan pergaulan, keluarga atau lingkungan lainnya.Kasus ini biasa disebut dengan toxic.
Toxic merupakan hubungan yang dapat membawa seseorang ke dalam pengaruh buruk. Tentu ini tidak baik. Lama-kelamaan, kondisi mental akan tidak sehat. Akhirnya, muncul perasaan kurang puas, tertekan, ragu-ragu dan tidak bersemangat. Stress adalah yang paling buruk.
Menjernihkan pikiran dan berpikir positif dirasa tidak menjadi solusi. Solusi menghindarinya adalah keluar dari lingkungan tersebut. Misalnya, seorang pelayar yang sedang mencoba “turun” dari kapal.
Seperti yang dilakukan Arizki Fathur Rokhim. Belakangan ini dia sedang mempelajari manajemen psikologis. Sejak 2015, Ariz sering mengikuti retreat meditasi. Hal itu membuat dia lebih merasa terbuka terhadap keadaan. Pelatihan yang dia ikuti membuat dia semakin peka dan jernih dalam berpikir.
“Itu seperti belajar ke dalam diri. Jadi melihat ke dalam diri tentang apa yang sedang kita rasakan,” kata pria berusia 27 tersebut.
Menurutnya, meditasi adalah cara melatih psikologi. Dengan begitu, kondisi pikiran selalu tenang dan stabil. Sehingga pengaruh buruk dari lingkungan bisa dihindari. Kondisi tenang akan membuat orang tetap fokus pada dirinya sendiri. Bukan malah fokus dengan yang terjadi di lingkungannya.
“Fokus pada diri sendiri akan membuat tenang. Segala masalah akan mudah dipikirkan dan dicari solusinya,” ucap pria asal Klangon, Bojonegoro tersebut.
Ariz menjelaskan bahwa hidup butuh ketenangan. Menjalani segalah hal butuh kenyamanan agar hasilnya maksimal. Meditasi termasuk cara untuk maintenance kondisi psikologi. Dengan begitu, pikiran tidak mudah terpengaruh. Terlebih lagi, pengaruh buruk.
“Menjalani hidup ini butuh ketenangan, bukan mencari ketenangan saat mendapat masalah. Jadi, setiap solusi mudah dicari. Untuk itu, meditasi harus sering dilakukan,” pungkas Ariz.
Tidak semua hal berada pada kontrol manusia. Terdapat peran masing-masing di dalam sebuah lingkungan. Jadi, peran diri sendiri harus dipahami. Akan lebih mudah jika setiap orang mengontrol dirinya sendiri. Jika terdapat benturan psikologis, maka kebijaksanaan dibutuhkan. Yaitu dengan melihat ke dalam diri. Mengukur sejauh mana kondisi psikologi terdampak.
Hidup memang tidak selalu berjalan mulus. Jika tidak ada masalah, itu bukan hidup. Dengan menjalani ketenangan hidup, segala aktivitas akan terasa nyaman. Pengaruh buruk dari lingkungan mampu diatasi. Terlebih kamu yang menjadi pengaruh baik bagi lingkungan. Apa yang menjadi pilihan adalah beradaptasi atau mati.