Imam As-Sonhaji alias Ibnu Ajurrum (1273-1323 M), merupakan ulama besar, Waliyullah, dan ahli tata bahasa Arab dari Kota Fez, Maroko. Beliau penulis Kitab Matan Jurumiyah, menjadi kitab tata bahasa Arab yang sangat terkenal di seluruh penjuru dunia, termasuk di semua pesantren salaf Nusantara.
Selain dikenal sebagai seorang ahli tata bahasa Arab, Ibnu Ajurrum juga dikenal sebagai seorang ahli dalam berbagai bidang keilmuan, yaitu ilmu faraidh, ilmu hisab, ilmu sastra Bahasa Arab dan ilmu qiraat. Dalam bidang qiraat, dia pun melahirkan beberapa karya.
Tulisan ini merupakan bagian dari rangkaian berseri: Biografi Ilmiah Para Wali dan Dzuriyah Nabi.
Satu di antara karya monumental Imam As-Sonhaji adalah kitab al-Muqaddimah al-Ajurrumiyyah fi Mabadi’ Ilm al-Arabiyyah. Di dunia pesantren Indonesia, karya itu dikenal dengan Kitab Matan Jurrumiyyah. Kitab yang dipergunakan di hampir seluruh pesantren salaf di Indonesia sebagai buku pengantar gramatika Bahasa Arab.
Latar Belakang
Beliau bernama Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Dawud As-Shonhaji (1273-1323 M). Beliau lahir dan wafat di Kota Fez, Maroko. Ajurum berarti al-faqir as-Shufi, ahli ibadah yang sufi. Ini menandakan ia seorang ahli ibadah, menjalankan laku hidup sufi dan menjauhi kehidupan duniawi. Sedangkan As-Shonhaji merupakan nisbat pada Sounhajah, suku besar yang tersebar di kawasan Maghrib (Maroko).
Masa Belajar Ibnu Ajurrum
Ibnu Ajurrum belajar dasar-dasar agama di kota Fez. Kemudian beliau berangkat haji ke kota Makkah. Saat melewati Kairo, beliau belajar nahwu kepada Syekh Abu Hayyan, salah seorang pakar nahwu negeri Andalusia, penyusun Kitab Al Bahrul Muhith, sampai beliau mendapatkan ijazah dari Syekh Abu Hayyan. Selain itu, beliau juga belajar pada Imam Muhammad Al Qosshob.
Karya Ibnu Ajurrum
Karya Ibnu Ajurrum cukup banyak. Di antaranya; Kitab Faraid Al Ma’ani Syarah Hirzul Ma’ani, Kitab Attabshir fi Ilmi Tafsir, Kitab Raudhul Manafi’, Kitab Qira’ah Imam Nafi’, dan tentu saja yang sangat terkenal adalah Kitab Matan Jurumiyah.
Karomah Kitab Jurumiyah
Karya Ibnu Ajurrum yang sangat terkenal ialah Kitab Jurumiyah, salah satu kitab yang paling banyak di-syarah, dibahas, dan diperjelas penulis-penulis di zaman berikutnya. Kitab ini fokus pada judul-judul besar ilmu nahwu dan pembahasan pokok. Sehingga dikenal sebagai kitab matan induk yang ringkas dan padat.
Masyhur terdapat beberapa peristiwa menarik dalam proses penulisan kitab Jurumiyyah ini. Dalam riwayatnya, ketika beliau telah menyelesaikan penulisan kitabnya, ia melemparkan kitab itu ke laut sambil berkata:
“Wahai Allah, jikalau buku ini ikhlas (dikarang) murni karena mengharap keridhaan-Mu, maka ia akan kembali dan tidak basah.”
Benar. Kitab itu kembali lagi, tidak basah, dan tak rusak sedikitpun. Itu menunjukan betapa ikhlasnya beliau menulis kitab tersebut. Maka, tak heran jika Kitab Jurumiyah menjadi kitab penuh barokah dan manfaat, sekaligus paling dikenal hingga saat ini. Ia masyhur sebagai kitab yang paling banyak di-syarh (diperjelas) ulama-ulama berikutnya.
Murid-murid Ibnu Ajurrum
Abdullah bin Muhammad Ajurrum (putranya), Abu Al Makarim (putranya), Syekh Abul Abbas Al Jarna’i Atthobib, Abdullah bin Umar Annahwi ad-Dhorir, Muhammad bin Ali Al Ghassani Annahwi, Qodhi’ Hadhrami, Abul Abbas Al Khazraji Annahwi, Ibnu Hakam, hingga Muhammad bin Ahmad bin ya’la Al Hasani.