Masa pubertas adalah masa transisi dari masa anak anak ke masa dewasa. Di masa ini, para remaja akan mengalami perubahan pada dirinya. Baik perubahan fisik, psikis dan emosional.
Masa puber merupakan serangkaian perubahan alami yang dialami setiap anak. Beberapa anak berjuang dengan perubahan ini, sementara yang lain melaluinya tanpa rasa khawatir.
Hanya sebagian kecil dari anak-anak yang mengalami gejolak ekstrem selama fase perkembangan ini.
Kita sebagai orang tua haruslah siap dan memahami kondisi anak anak saat memasuki masa pubertas.
Agar kita bisa memberi edukasi terkait perubahan-perubahan pada dirinya.
Tidak selalu mudah untuk berbicara dengan anak-anak tentang tubuh mereka.
Namun, melakukan percakapan terbuka dan santai sebelum perubahan fisik mulai membantu anak merasa baik-baik saja ketika tubuhnya mulai berubah.
Memang seolah tabu bila kita membicarakan hal-hal yang terkait dengan seks kepada anak. Tapi justru ini penting, apalagi saat anak sudah memasuki masa pubertas.
Edukasi tentang reproduksi dan perubahan-perubahan fisik selama masa pubertas mungkin akan didapatkan anak di sekolah, tapi orangtua haruslah menjadi sumber pertama yang membekali hal tersebut.
Penting bagi anak perempuan untuk belajar mengenai perubahan pada dirinya. Dan anak laki-laki juga belajar tentang perubahan pada diri mereka.
Orangtua dapat memulai percakapan santai saat menonton film atau acara TV. Ide yang baik juga untuk melakukan percakapan serius ketika anak sudah siap untuk berbicara dan mendengarkan.
Selama masa pubertas, anak-anak menginginkan lebih banyak privasi dan waktu untuk diri mereka sendiri.
Jadi, orangtua harus pintar menemukan momen ketika anak tampaknya terbuka untuk membicarakan hal-hal terkait masa puber.
Tapi kadangkala, anak mungkin tidak ingin membagikan semuanya lagi kepada orangtua, jadi kita sebagai orang tua sebaiknya tidak memaksakan komunikasi ketika anak tidak ingin berbicara.
Anak mungkin lebih nyaman untuk berbicara dengan teman, saudara atau guru. Karena itu, orang tua perlu juga sering berkomunikasi kepada orang-orang terdekat di sekitar anak, seperti saudara, teman ataupun guru.
Tidak hanya edukasi tentang seks, anak anak juga perlu diberi edukasi tentang gaya hidup sehat saat memasuki masa pubertas. Apa saja yang perlu anak-anak siapkan dan lakukan, beberapa hal sebagai berikut:
Pertama, menganjurkan untuk makan makanan sehat. Selama masa puber, anak memiliki nafsu makan yang meningkat dan membutuhkan lebih banyak makanan.
Orangtua bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi anak remaja dengan cara terbaik, dengan menyediakan makanan dan minuman sehat di rumah, mendorong membawa bekal sehat.
Terlalu banyak makanan dan minuman yang tinggi gula dan lemak bisa mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas. Gangguan makan juga bisa berkembang pada masa ini.
Mengajurkan anak untuk tidak sering jajan diluar juga perlu disampaikan serta mengurangi makanan fast food atau makanan cepat saji.
Kedua, mengajak anak sering melakukan aktivitas fisik. Untuk kesehatan fisik dan mental yang baik, selama masa puber anak memerlukan setidaknya 60 menit aktivitas fisik sedang setiap hari.
Orangtua bisa membuat anak aktif dengan mengajak anak melakukan kegiatan olahraga ringan dirumah, misalkan bermain bulu tangkis, sepak bola, dan lain sebagainya.
Mengajak anak untuk melakukan kegiatan rumah bersama anggota keluarga yang juga perlu, selain mengolah fisik kedekatan dengan anggota keluarga juga perlu agar menciptakan suasana harmonis dalam keluarga.
Ketiga, cukupi waktu istirahat. Remaja membutuhkan tidur yang cukup dan berkualitas. Bantu anak untuk memiliki jam tidur yang berkualitas setiap harinya, menghindari makanan tinggi gula dan minuman berkafein atau soda sebelum jam tidur, karena minuman berkafein seperti kopi menyebabkan anak susah untuk tidur. Dan pastikan anak memiliki lingkungan tidur yang tenang dan nyaman.
Jika hal tersebut dilaksanakan, tentu kita sebagai orang tua saat menghadapi pubertas anak akan bisa mengedukasi dengan baik.
Penulis adalah Guru di MI Ulul Albab Plesungan, Kapas, Bojonegoro.