Defisit beberapa jenis bahan pokok ini tak bisa disepelekan. Jika tak segera diatasi, masyarakat bisa kesulitan mendapatkan bahan pokok tertentu. Kalaupun ada, harganya bisa melambung tinggi.
Presiden Indonesia, Joko Widodo mengatakan jika tak semua daerah di Indonesia tercukupi sembako atau bahan pokoknya pada bulan ramadhan di tahun 2020. Ada beberapa provinsi yang mengalami surplus untuk beras, jagung dan gula pasir.
Laporan terbaru yang diterima oleh Presiden menyebut bahwa sejumlah komoditas diprediksi masih mengalami defisit di sejumlah provinsi. Di antaranya beras yang diperkirakan defisit di 7 provinsi, jagung di 11 provinsi, bawang merah di 1 provinsi, dan telur ayam di 22 provinsi.
“Stok untuk minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi, tetapi untuk stok gula pasir diperkirakan defisit di 30 provinsi dan stok bawang putih diperkirakan defisit di 31 provinsi,” kata Presiden.
Masalah stok sembako dan bahan pangan di masa pandemi ini jadi perhatian publik. Bagaimana tidak, pada pertengahan Maret, Presiden Joko Widodo sempat mengatakan jika stok bahan pokok atau sembako cukup hingga lebaran.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi setelah melakukan inspeksi mendadak ke Badan Urusan Logistik atau Bulog. Dengan tegas Presiden Joko Widodo menyebut jika stok pangan cukup. Namun pada akhir April, Presiden memberi pernyataan baru mengenai defisit beberapa bahan pokok di sejumlah provinsi.
Defisit beberapa jenis bahan pokok ini tak bisa disepelekan. Jika tak segera diatasi, masyarakat bisa kesulitan mendapatkan bahan pokok tertentu. Kalaupun ada, harganya bisa melambung tinggi.
Contohnya saja gula yang harganya masih cukup tinggi di pasaran. Di Pasar Kota Bojonegoro misalnya, harga gula berada di kisaran Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogramnya. Padahal, harga normalnya ada di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu.
Langkanya gula ini sudah terjadi dalam 3 bulan terakhir. Ini disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah belum masuk musim panen tebu. Ini jadi penyebab internal langka dan mahalnya gula. Langkanya produksi dalam negeri dan ketidaksiapan pemerintah jadi kombinasi yang klop.
Lalu, apa langkah pemerintah untuk mengatasi defisit bahan pangan ini? Apalagi kalau bukan impor.
Rencananya pemerintah akan mengimpor beberapa bahan pangan yang sekarang langka. Contohnya adalah gula pasir. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, impor gula akan mulai masuk ke Tanah Air pada Mei 2020.
Langkanya bahan pokok di bulan ramadhan pada masa pandemi corona ini tentunya wajib diatasi. Jangan sampai masyarakat terus mengalami kesulitan dan kerugian akibat sulitnya bahan pangan.