Semangat kemerdekaan masih kental terasa. Selama kalender masih menunjuk bulan Agustus. Berbagai komunitas di penjuru negeri tak henti mengadakan pergelaran yang membawa tema-tema kemerdekaan.
Komunitas Drummer Jawa Timur tak ingin ketinggalan momentum. Dengan semangat bersilaturahmi dan menggebuk drum bersama. Komunitas Drummer Jawa Timur punya misi untuk mengenalkan wisata daerah.
Pada hari Sabtu (24/8/2019), komunitas drummer dari berbagai daerah di Jawa Timur melaksanakan agenda istimewa. Yakni parade drum yang dilaksanakan di pantai pasir putih Delegan, Gresik.
Mengusung tajuk Drum on Beach. Agenda ini sekaligus menjadi momentum deklarasi terbentuknya Komunitas Drummer Jawa Timur.
Pada pukul 12.00 siang, matahari rasanya tepat berada di atas kepala. Cahayanya jatuh ke pasir putih, hingga memantulkan rona terik yang menyilaukan mata. Angin laut berhembus kencang, membawa udara lengket.
Cuaca pantai memang seperti itu adanya. Namun, terdapat kegiatan yang membuat suasana pantai pasir putih Delegan terasa berbeda. Pantai yang biasanya ramai dengan penjaja makanan, ikan asap, dan kerupuk.
Siang itu ramai dengan sekelompok orang berkaos hitam. Mereka mengelilingi 4 set drum yang ditata di atas karpet yang perlahan tertutup pasir pantai nan putih.
Pembawa acara memanggil empat orang perwakilan komunitas drummer dari masing-masing daerah. Panitia telah menyiapkan undian lagu untuk diiringi dengan drum secara bersama. Acara menjadi semakin meriah, karena spontanitas dan antusiasme para drummer.
Acara ini diinisiasi oleh Streetdrum Sidoarjo dan Drummer Gresik Seruu. Berawal dari pertemuan di layar gawai. Berlanjut temu sapa dan berkunjung ke daerah yang memiliki komunitas drummer. Hingga tercetuslah acara kolektif yang mempertemukan komunitas drummer dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Sebagai pilot project, penyelenggara ternyata juga memiliki misi yang lebih besar. Tentang tali persaudaraan antar drummer, hingga semangat untuk mengenalkan pariwista daerah.
Jurnaba.co berhasil mewawancarai inisiator Drum on Beach. Yakni Danang Wahyu Nugroho dari komunitas Streetdrum Sidoarjo dan Debit Faisal dari komunitas Drummer Gresik Seruu.
Menurut penuturan Danang dan Faisal, acara Drum on Beach akan menjadi agenda tahunan dari komunitas Drummer Jawa Timur. 2019 menjadi tahun pertama komunitas drummer dari berbagai daerah di Jawa Timur berkumpul dan menggebuk drum bersama.
Acara ini juga menjadi momentum untuk mendeklarasikan terbentuknya Komunitas Drummer Jawa Timur.
“Kami mencoba mengumpulkan seluruh drummer di Jawa Timur, dari semua kota. Setelah mencoba, ternyata antusiasme para drummer baik. Dari 12 kota yang kita undang, ada 6 kota yang datang. Artinya, separuh dari undangan telah datang di acara ini,” ujar Danang yang memiliki akun instragram @danangdanger tersebut.
Enam komunitas yang hadir diantaranya adalah Streetdrum Sidoarjo, Drummer Gresik Seruu, Streetdrum Bojonegoro, Drum Hero Surabaya, Tuban Drummer serta Lamonyan Poenya Drummer.
Acara ini juga memiliki tujuan untuk menarik drummer di kota-kota lain. Danang berharap bahwa komunitas drummer akan semakin banyak. Menjadi ajang berkumpul para drummer di Bojonegoro.
Supaya meningkatkan gairah aktivitas musisi di Jawa Timur. Menurut dia, berkarya tidak hanya menjadi ranah pribadi. Berkarya bisa dilakukan secara kolektif, bersama-sama.
Selain bertujuan untuk saling berkolaborasi di bidang musik. Penyelenggara juga memiliki misi untuk mengenalkan potensi wisata di daerah Jawa Timur. Harapannya, acara ini bisa diadakan di seluruh tempat wisata di seluruh Jawa Timur.
Acara di Pantai Pasir Putih Delegan ini menjadi tahap awalnya. Dari penuturan panitia penyelenggara. Setiap peserta acara diwajibkan untuk membayar tiket masuk dan retribusi untuk lokasi wisata. Gunanya untuk memajukan perekonomian di lokasi wisata di Pantai Pasir Putih Delegan Gresik.
“Gresik selama ini dikenal sebagai kota industri atau kota santri. Tidak banyak yang mengenal tempat wisata di daerah Gresik. Padahal di Gresik banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya Pantai Delegan. Acara ini sekaligus menjadi ajang promosi wisata Gresik,” ungkap Faisal, mantan ketua komunitas Drummer Gresik Seruu.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik, Muhammad Qosim. Tak hanya hadir dan memberikan sambutan. Wakil Bupati Gresik juga turut memeriahkan acara dengan kuis. Serta menyumbangkan suaranya, diiringi oleh gebukan drum para anggota komunitas.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati juga berpesan pada anak muda untuk terus sibuk dalam produktivitas. Untuk itu, Wakul Bupati berupaya untuk mendukung kegiatan produktif anak-anak muda, termasuk komunitas drummer.
“Saya sangat mendukung acara semacam ini. Pemerintah Kabupaten Gresik juga berusaha untuk terus memfasilitasi. Semoga nanti lebih banyak komunitas dari daerah lain yang ikut serta. Mari kita sibukkan anak muda dalam kegiatan-kegiatan kreatif,” ujar pria kelahiran Lamongan, 21 Maret 1958 itu.
Hari menuju sore, keseruan acara masih berlanjut. Komunitas drummer asal Surabaya, Drum Hero menampilkan musik perkusi nan apik. Di tengah-tengah lagu, Drum Hero juga mengajak drummer yang lain untuk mencicipi sensasi menggebuk perkusi yang menyajikan suara yang berbeda dibanding drum.
Drummer cilik asal Gresik, Kevin Wijanarko juga tak ketinggalan untuk unjuk gigi. Drummer berprestasi yang telah belajar menggebuk drums sejak umur 4 tahun itu menampilkan dua lagu bergaya Gospel Chops.
Di usianya yang menginjak 8 tahun ini, Kevin telah memenangkan berbagai kompetisi drum di tingkat nasional. Salah satunya adalah di ajang musik tahunan, Surabaya Music Expo (SMEX).
Acara ini diakhiri dengan foto bersama di pinggir pantai. Tak ketinggalan pula bendera merah putih yang berkibar ditiup angin laut. Komunitas Drummer Jawa Timur ini telah menunjukkan eksistensinya sebagai wadah temu produktif bagi anggotanya.