Yo ngopi, yo ngaji, yo aksi. Ngopi plus ngaji jadi satu pada Jumat, 30 Oktober 2020 kawan-kawan FNKSDA Bojonegoro peringati Maulid Nabi sekaligus ngaji Islam progresif.
Di bawah guyuran hujan, tidak menyurutkan langkah kaki kawan-kawan FNKSDA Bojonegoro untuk muludan bersama, sekaligus ngaji progresif.
Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Bojonegoro kembali mengadakan acara. Kali ini tak sekadar diskusi. Tapi menghelat peringatan Maulid Nabi sekaligus ngaji.
Agenda muludan plus ngaji islam progresif yang dipantik oleh Bung Lukman memancing antusias kawan-kawan untuk berdialektika ihwal Nabi Muhammad SAW dan visi pembebasan.
Saking asyik plus berjubelnya kegiatan Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro, kegiatan yang awalnya di gedung PCNU pindah ke musala kampus IAI Sunan Giri dan UNUGIRI.
Acara yang dimulai ba’da asar hingga azan maghrib berkumandang berlangsung dengan santuy dan bahagia. Juga ada pembacaan ayat suci al-qur’an hingga mahalul qiyam.
Ingat, Nabs kalimat yang diutarakan oleh KH. Zaini Mun’im (pendiri Ponpes Nurul Jadid Probolinggo), “Orang yang hidup di Indonesia kemudian tidak melakukan perjuangan, dia telah berbuat maksiat.
Orang yang hanya memikirkan masalah ekonominya sendiri saja dan pendidikannya sendiri, maka orang itu telah berbuat maksiat. Kita semua harus memikirkan perjuangan rakyat banyak”.
Itulah, Nabs. Agenda muludan yang dibarengkan dengan ngaji islam progresif ala kawan-kawan FNKSDA Bojonegoro. Nabi Muhammad, nabi revolusioner, membebaskan budak, dan manusia terbaik sepanjang masa.