Ketika Setan Menolong Ahli Ibadah (sebuah cerita di web Jurnaba), diubah jadi komik bergambar yang amat keren oleh seorang komikus muda. Namanya Gusti Bintang Deva Minendra.
Saya kagum dan terkaget saat melihat komik sederhana berjudul Ketika Setan Menolong Ahli Ibadah. Sebab, itu salah satu cerita di web yang saya dan kawan-kawan kelola: Jurnaba.
Tak butuh waktu lama, dengan rasa penuh penasaran, saya pun mencari-cari siapa sosok yang mampu mengkomik-kan kisah tersebut. Dan, ya, saya pun berhasil menemukan sosoknya.
Dia adalah Gusti Bintang Deva Minendra. Lelaki 16 tahun yang kini bersekolah di SMA 4 Bojonegoro tersebut, saya ajak ketemu dan saya interview secara sederhana, sejenis wawancara nan khas Jurnaba.
Kami bertemu di sebuah kafe. Kepada saya, Gusti amat sopan dan bahkan merasa senang saat ngobrol-ngobrol. Dia bercerita awal mula suka gambar dan bagaimana dia melakukan hobinya itu.
“Saya suka bikin komik sejak SD”. Kata lelaki kelahiran Juni 2004 tersebut.
Hobi Gusti memang bikin gambar. Bikin cerita bergambar. Bikin komik. Atau apapun yang berorientasi pada objek-objek visual. Bahkan, hobi itu dia miliki sejak kelas 3 sekolah dasar.
Gusti menceritakan, di awal-awal, dia memang tak langsung punya cita-cita jadi ilustrator. Dia mengaku, cita-citanya itu gonta-ganti. Pernah pengen jadi polisi. Jadi presiden. Pengen jadi pengusaha.
“Bahkan pernah pengen jadi apa saja.” Ucapnya sambil tertawa.
Tapi pada akhirnya, Gusti mulai fokus pada hobi gambar. Yang semula sekadar passion suka-sukaan, kini mulai diarahkan pada fase yang lebih profesional. Terutama, dalam hal belajarnya.
“Karena memang hobi dan kedepan keahlian ini sangat dibutuhkan.” Katanya.
Hobi Gusti menggambar, tak sekadar berbasis hasil karya. Tapi juga bermacam piala. Sebab, dia sering menjadi juara lomba gambar. Dua sering ikut kompetisi gambar. Dia juga sering memenangkan perlombaan itu.
Gusti bahkan memenangkan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N 2020) kemarin secara online. Gusti, bahkan juga sering memenangkan lomba di tingkat kabupaten.
Selain kerap juara lomba gambar, sesungguhnya Gusti juga sering memenangkan lomba bidang fashion. Gusti menekuni foto model. Dia seorang model yang kerap juara. Sehingga banyak sekali koleksi piala di rumahnya.
Hanya, saat ini, Gusti lebih fokus di bidang gambar digital. Gusti lebih nyaman dan lebih suka menggambar.
“Ini sekarang lebih fokus pada gambar-gambar digital.” Imbuh dia.
Gusti mengaku, saat ini dia ingin fokus mengembangkan skill menggambar. Dia ingin skillnya bisa berkembang. Gusti berkeyakinan, gambar bisa mempengaruhi orang lain. Kalau pesannya baik, orang yang melihat akan menerima pesan yang baik.
Seperti saat pertama dia membaca cerita di Jurnaba tentang Setan yang Menolong Ahli Ibadah. Baginya, itu cerita yang amat keren. Karena itu, dia langsung berminat menjadikannya sebuah gambar komik. Agar dipahami banyak orang.
“Gambar menjadi mediasi untuk dipahami orang lain.” Pungkas dia.