Tahun 2024 menjadi tahun yang “istimewa” bagi bangsa Indonesia sebab pada tahun ini akan diadakan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPRD, DPD, hingga DPR.
Berkaitan dengan momentum tahun politik tersebut, Forum Komunikasi Mahasiswa Bojonegoro, Universitas Negeri Surabaya (FKMB UNESA) yang merupakan salah satu organisasi mahasiswa daerah (ormada) Bojonegoro di UNESA mengadakan kegiatan Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) yang diadakan pada Hari Senin, 7 Januari 2024 di Pendopo Malowopati, Bojonegoro.
Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) tersebut secara spesifik mengambil tema, “Peran Mahasiswa Sebagai “Agent Of Change” dalam Dinamika Politik Nasional”.
Alasan dipilihnya tema tersebut yaitu di tengah hiruk-pikuk tahun politik 2024, perlu adanya rekonseptualisasi dan pemahaman kembali mengenai peran mahasiswa sebagai agent of change bagi bangsa Indonesia.
Dalam menghadapi tahun politik 2024, khususnya menjelang kontestasi Pemilu 2024, mahasiswa sebagai agent of change memiliki peran stategis dan komprehensif untuk turut berpartisipasi dalam menyongsong tahun politik tersebut.
Peran mahasiswa dalam menyongsong tahun politik tidak hanya sekadar berpartisipasi melalui pemberian suara di bilik suara.
Mahasiswa juga harus berpartisipasi dan turut serta mengawasi pelaksanaan Pemilu yang adil, transparan, netral, serta bermartabat.
Selain itu, peran mahasiswa dalam menyongsong tahun politik juga dibutuhkan khususnya ketika mahasiswa dapat menjadi “social and power control” bagi Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPRD, DPD, hingga DPR terpilih nantinya.
Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) tahun 2024 yang diadakan FKMB UNESA juga turut mengundang pemantik diskusi yaitu Ketua PWI Bojonegoro Bapak M. Yazid, S.Pd.I.
Selain itu, tak lupa diskusi ini juga dihadiri oleh berbagai perwakilan ormada, BEM, serta berbagai komponen mahasiswa se-Kabupaten Bojonegoro.
Menurut Arfina selaku Ketua Pelaksana Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) 2024 ini, acara ini memang dimaksudkan supaya mahasiswa di Kabupaten Bojonegoro dapat memiliki kesadaran terkait peran, andil, serta sumbangsih nyata dalam menyongsong tahun politik 2024.
Hal ini sebagai upaya menjaga eksistensi mahasiswa sebagai agent of change di masyarakat.
Selain itu, Arfina selaku Ketua Pelaksana Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) 2024 ini juga menuturkan bahwa acara Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) 2024 juga menjadi forum silaturahmi dan “temu kangen” antara perwakilan ormada, BEM, serta berbagai komponen mahasiswa se-Kabupaten Bojonegoro bahwa sekalipun terdapat perbedaan nama dan warna almamater, namun semangat mahasiswa se-Kabupaten Bojonegoro adalah sama yaitu partisipasi nyata bagi Bojonegoro Berkemajuan dan Berkelanjutan.
Tentunya, selain bagi Kabupaten Bojonegoro tercinta, setiap mahasiswa se-Kabupaten Bojonegoro juga dapat berperan bagi kemajuan dan masa depan bangsa Indonesia.
Hasil dari Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) 2024 ini yaitu berbagai upaya dan partisipasi nyata dapat dilakukan oleh mahasiswa se-Kabupaten Bojonegoro untuk turut serta menyukseskan tahun politik 2024 mulai dari ikut berpartisipasi dalam pemilu, ikut mengawasi jalannya pemilu, hingga turut serta bersikap kritis terhadap siapapun yang terpilih dalam kontestasi Pemilu tahun 2024.
Semua upaya tersebut merupakan manifestasi dari peran mahasiswa sebagai agent of change di masyarakat.
Terkait pelaksanaan Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) 2024 ini, terdapat beberapa pesan dan kesan dari beberapa peserta diskusi seperti yang disampaikan oleh Rizki Putra dari Universitas Terbuka (UT) Bojonegoro yang menyatakan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat yang baik khususnya bagi mahasiswa Bojonegoro yang merupakan generasi milenial.
Pesan dan kesan lainnya juga disampaikan oleh Ifa yang merupakan perwakilan ormada BSB Universitas Brawijaya yang menegaskan bahwa, “Acaranya seru banget, banyak peserta yang ikut berdiskusi dan menyampaikan pendapat mereka.”
Menurut Ifa yang merupakan perwakilan ormada BSB Universitas Brawijaya kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru bagi Gen Z khususnya mahasiswa untuk tidak bersikap apatis dalam perkembangan politik di Indonesia.
Selain itu, menariknya Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) 2024 ini juga mendapatkan apresiasi dari Moch. Seto Duta yang merupakan perwakilan dari ormada ABC Universitas Airlangga juga memberikan kesan bahwa “Acara ini sangat insightfull bagi saya, jadi saya mendapatkan sudut pandang yang berbeda dari teman-teman ormada lainnya, bapak Yazid sebagai pemantik juga dapat membuka wawasan kita mengenai peran mahasiswa sebagai agen perubahan.”
Dalam pandangan Moch. Seto Duta yang merupakan perwakilan dari ormada ABC Universitas Airlangga juga menuturkan bahwa acara ini memberikan manfaat berupa ilmu baru baginya, selain itu dapat menambah relasi kepada ormada-ormada lainnya.
Dari sebagian kecil pesan dan kesan dari peserta Diskusi Literasi Ormada (DILEMA) 2024 ini dapat dikatakan bahwa acara ini dapat membuka wawasan dan menumbuhkan kesadaran terkait peran mahasiswa untuk berpartisipasi aktif sebagai agent of change di tengah tahun politik 2024 ini.
Semoga acara diskusi sejenis yang melibatkan perwakilan ormada, BEM, serta berbagai komponen mahasiswa se-Kabupaten Bojonegoro dapat semakin sering diselenggarakan selain untuk menjalin silaturahmi juga dapat menjadi momentum untuk memberikan pencerahan dan pemahaman baru bagi mahasiswa se-Kabupaten Bojonegoro.