Ibu yang tulus menerima kekurangan dan kelebihan anak, adalah jalan tol kesuksesan anak-anaknya.
Tidak mengurangi peran seorang ayah, ibu adalah sosok yang berperan penting di balik kesuksesan anak. Oleh karena itu di balik keberhasilan anak, terdapat jasa besar, pengorbanan, kerja keras dan doa dari seorang ibu.
Tanpa adanya hal tersebut, seberapa hebat dan sepintar apa pun kita, bahkan seberapa berhasil pun kita, mustahil kita bisa merasakan kesuksesan yang hakiki.
Kesuksesan dunia dan akhirat, merupakan impian dan dambaan setiap insan. Meskipun untuk mencapai hal tersebut, bukan perkara yang mudah. Tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Dibutuhkan adanya totalitas dan konsistenitas yang intens, do’a yang selalu kita panjatkan kepada-Nya, serta restu, ridha, dan do’a dari kedua orang tua kita, terutama ibu.
Dengan hadirnya ibu yang hebat, lahirlah sosok-sosok yang hebat pula. Kesuksesan yang ada di dalamnya, terdapat keberkahan hidup dan ridha dari Allah Swt. Karena keridhaan Allah Swt, tergantung pada keridhahan orang tua. Sebaliknya, kemurkaan Allah Swt, tergantung pada kemurkaan orang tua, terutama sekali seorang ibu.
Lihatlah! Orang orang yang sukses dalam hidupnya, yang memberikan kontribusi untuk perubahan bangsa, baik dalam bidang science, teknologi, bussines, maupun dalam agama dan keluarga. Kesuksesan mereka tidak lain dan tidak bukan karena ada seorang ibu di belakangnya.
Dari kecil mereka dididik dengan baik, dengan berbagai ilmu pengetahuan, kebaikan, kesabaran serta ketulusan. Dan yang paling penting adalah berkat do’a dan keridhaannyalah mereka bisa menjadi orang orang yang sukses.
Lihatlah remaja yang berinisial SC yang sukses dengan berbagai penelitiannya. Sewaktu masih kecil, remaja tersebut menderita disleksia. Penyakit ini menyebabkan remaja tersebut sulit untuk membaca.
Di usia 12 tahun, remaja ini baru dapat membaca. Akan tetapi, pada usia kurang lebih pada usia 18 tahun, remaja tersebut telah meraih gelar doktor dengan prestasinya yang sangat memuaskan dan gemilang. Dialah yang mengemukakan pendapat tentang kemungkinan adanya makhluk hidup di Mars.
Di balik keberhasilannya itu, ada seorang ibu yang menerima dan menyayangi dengan tulus kekurangan dan kelebihannya. Ibunya yang tidak pernah putus asa mengajarkan membaca dan menulis sejak dini. Di usia 12 tahun, dia baru dapat membaca dan itu masih belum lancar.
Sehingga ketika dia dapat mengerjakan tugas akhirnya, ibunya pun membantu menuliskannya, meskipun jawabannya orisinil dari remaja tersebut. Dengan ketulusan dan bisikan do’a ibunya tersebut, remaja ini dapat mengatasi ragam kekurangannya.
Masih terdapat kisah lain terkait dengan hal ini. Suatu ketika, ada seorang pengusaha yang telah merintis salah satu jenis usahanya, yang secara logis akan memberikan profit banyak sesuai analisa yang telah dilakukan. Namun, dalam praktiknya, usaha yang telah digelutinya itu tidak memberikan profit apapun dalam waktu kurun tertentu.
Akhirnya dengan setengah putus asa, pengusaha itupun berusaha untuk tetap berdiri dan istiqomah dijalannya. Meski demikian usaha untuk tetap istiqomah kepadanya pun tidak memberikan efek apapun. Sehingga, suatu ketika, dia teringat akan ibunya yang hampir terlupakan karena kesibukannya tersebut.
Dengan penuh rasa penyesalan, dia mengunjungi ibunya dan menceritakan semua problematika yang telah dihadapi, dia meminta ridha, restu, dan doa ibunya. Ibunya pun merestui dan mendoakannya setiap langkahnya, sampai akhirnya dia menjadi pengusaha yang sukses.
Kepercayaan dan kegigihan, adalah salah satu cara mewujudkan mimpi. Dan yang tidak kalah penting adalah tidak perlu seorang artis ternama, motivator, atau pengusaha terkenal untuk dijadikan panutan. Tetapi, orang yang memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan pun bisa dijadikan sosok panutan dalam menjalani kehidupan.
Sungguh kesuksesan dan kebahagiaan yang diberkahi Allah SWT tergantung dari keridhaan orang tua, terutama ibu. Oleh karena itu, berusahalah menjaga keridhaannya dengan cara apapun.
Hal ini, lantaran mereka yang banyak berkorban dan berjuang untuk masa depan kita. Kita hanya butuh keridhaannya dan do’a restunya disepanjang hidup.
Dan ingatlah, bahwa do’a orang tua, terutama ibu, sangatlah dahsyat. Insya Allah, dengan keridhaannya, hari hari yang kita jalani penuh berkah, aman dan sejahtera.
Penulis adalah Mahasiswi Prodi PAI UNUGIRI Bojonegoro.