Berterimakasihlah pada keluarga, karena biwasilati mereka, kita bisa hidup di dunia dan bisa mengenal uniknya getar asing bernama rindu dan cinta — untuk kemudian, berani membina keluarga sendiri.
Tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Sebuah momen yang tak hanya menunjukan betapa keluarga punya peran penting dalam kehidupan berbangsa. Tapi jadi titik tumpu pertama manusia mengenal cara hidup di dunia.
Keluarga adalah kehangatan pertama yang dirasakan manusia sejak ia diturunkan ke bumi. Tanpa kehangatan keluarga, manusia hanya akan jadi makhluk hidup rapuh yang bisa mati kapan saja.
Keluarga juga misteri pertama yang dirasakan manusia sejak ia diturunkan ke bumi. Kok bisa kita dilahirkan dan dibesarkan oleh orang-orang yang awalnya tak pernah sekalipun kita mengenalnya. Orang yang kelak kita panggil bapak dan bunda.
Semacam ada keberuntungan tak terperi, ketika tiba-tiba kita hidup, lalu punya bapak-bunda, kakek-nenek dan saudara-saudara yang amat senang pada kelucuan masa kecil kita. Tanpa kehadiran mereka, kita hanya akan jadi alien yang tersesat di muka bumi.
Keberuntungan itu tak berhenti di sana. Keberadaan kita diakui dan dianggap sebagai bagian tak terpisah dari mereka. Disayangi. Diajari banyak hal. Sebagai makhluk baru yang tak mengenal apa-apa, kita didaku sebagai bagian dari mereka. Bagian dari keluarga.
Berkat keluargalah, pada akhirnya, kita mengenal kata Family — Father And Mother I Love You. Karena keluargalah, pada akhirnya, kita bisa mengenal ayah, bunda, dan, tentu saja, cinta ~
Hakikatnya, setiap manusia yang hidup di bumi, punya keluarga. Sialnya, kadang, insidental sosial membuat luka memar yang membuat seseorang merasa kehilangan keluarga. Padahal, hadirnya manusia dan keberadaan keluarga adalah niscaya.
Sehebat dan sekeren apapun kamu saat ini, diakui atau tidak, tak bisa lepas dari keluarga yang ngopenimu saat masih kecil. Keluarga adalah tempat pertama kita menangis, menjengkelkan dan terlihat lemah tak berdaya. Tapi tetap saja kita dijaga dan dikasihi.
Atas betapa besarnya peran keluarga itulah, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), memperingati 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Tujuannya, untuk menumbuhkan rasa kebersamaan.
Karena itu, ada yang mendefinisikan Harganas tidak hanya untuk keluarga; tetapi hari yang dirayakan untuk berbagai komunitas manusia, termasuk bisnis dan kelompok masyarakat tertentu.
Harganas juga ditujukan untuk menghidupkan fungsi-fungsi yang ada dalam keluarga. Keluarga tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan atau fungsi ekonomi semata, tetapi terdapat fungsi fungsi lain yang tidak kalah pentingnya.
Sesuai UU Nomor 10 Tahun 1992 dan PP Nomor 21 Tahun 1994 menjelaskan bahwa minimal ada delapan fungsi yang harus dijalankan oleh suatu keluarga; fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan.
Nabs, Hari Keluarga Nasional tak hanya diperingati di Indonesia. Di Amerika Serikat, misalnya, menyebut dengan istilah Family Day, diperingati pada hari Minggu pertama bulan Agustus sejak 1978 silam.
Sementara Australia mendeklarasikan Hari Keluarga pada Selasa minggu pertama November 2007, saat pelaksanaan Melbourne Cup. Secara global, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menetapkan 15 Mei sebagai Hari Keluarga Internasional pada 1994.
Pentingnya keluarga, kadang tak kita rasakan. Meski sesungguhnya, tanpa keluarga, bisa jadi kita tak akan pernah sebetah ini hidup di dunia. Sebab merekalah sosok-sosok pertama yang menunjukan pada kita, betapa hidup di dunia itu unik sekali.
Berterimakasihlah pada keluarga, karena biwasilati mereka, kita bisa hidup di dunia dan bisa merasakan uniknya getar aneh bernama jatuh cinta dan keberanian membina keluarga baru.
Buat kamu yang baru saja membina keluarga, nikmatilah, rasakan nikmatnya hidup tak sendirian lagi. Sebab, tak semua makhluk hidup punya kesempatan untuk bisa berkeluarga seperti apa yang kita alami.
Sebab, hanya dengan berkeluarga, kamu bisa merasakan betapa menggetarkannya ucapan Don Corleone ini: A man who doesn’t spend time with his family can never be a real man.