Video musik berjudul “Angel” yang dibawakan Denny Caknan featuring Cak Percil, memberitahu saya akan arti cinta sesungguhnya. Ya, ketika mertua butuh calon yang mapan, bukan sekadar tampan.
Seorang kawan dengan kisah percintaan yang tak suram-suram amat, suatu waktu, pernah berujar, “kamu masih muda, pacaran-lah biar tahu gimana enaknya punya kekasih. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau sudah tua gak bakal kamu bisa begini”.
Jelas itu adalah pukulan pedih bagi saya. Masalahnya adalah ketika saya sekarang pacaran, kok rasanya ini bukanlah waktu yang tepat. Bukan gimana-gimana, saya itu ingin mencoba untuk bersikap realistis.
Saya tak sama seperti Nadiem Makarim; sukses di usia muda lalu menjadi Menteri yang saya pun haqqul yaqin ini bukan karena timbal balik atas kerja kerasnya semata meraih mimpi, tapi juga ada faktor privilege dari keluarga.
Begitu pun dengan Putri Tanjung yang karirnya moncer sampai-sampai Bapak Jokowi menjadikannya sebagai Stafsus. Lah saya apa? hanya kremesan koya Indomie, mana bisa dapat masa depan cerah kaya mereka.
Iya sih bisa kalau effort-nya ditambah. Dan kamu tahu kan, usia muda tak akan berulang kedua kali. Daripada menceburkan diri pacaran, ya lebih baik kan saya buat merajut privilege terlebih dahulu dengan menghabiskan jatah gagal sedini mungkin.
Toh, punya pacar bisa ditunda. Lagian tua itu bukan jaminan bakal susah banget mendapatkan pasangan. Buktinya Syekh Puji berhasil menikahi gadis berusia 12 tahun pada 2008 lalu.
Atau yang menggemparkan sekarang, da’i kondang kita ustadz Abdul Somad yang akan menikahi perempuan dengan jarak usia sangat jauh; umur 20 tahun (untuk calon istrinya) dan 54 tahun (untuk ustadz Abdul Somad).
Soal kemesraan bakal lebih uwu ketika masih muda atau tua. Tentu saya tak bisa memberikan jaminan mana yang akan lebih mesra. Namun saya bisa memberikan gambaran lewat video musik Denny Caknan featuring Cak Percil dari lagunya berjudul “Angel”.
Di sana kita akan diperlihatkan kisah percintaan Abah Kirun dengan Mbah Minto. Dua-duanya jauh sekali dari sematan muda-mudi. Keduanya sudah paruh baya, tapi tetap bisa uwu dengan cara sederhana yang dapat dibilang tak kalah dengan cara pacarannya anak muda sekarang.
Mengantarkan Mbah Minto dari Halte Bus sampai ke rumah atau jalan bareng ke taman dan ciuman—walau gagal karena kepergok security—sudah menjadi contoh kemesraan cara hemat memadu kasih.
Begitu pun dengan memberikan seekor anak kambing ke Mbah Minto meski ditolak Lik Nan, ayah dari Mbah Minto—Peh Lik Nan iku ancen terlalu angel dan matre koq dadi wong tuo—adalah kesederhaan mencintai seseorang meski usia tak lagi dianggap lazim meng-apeli pacar.
Di akhir cerita vudeo tersebut, kisah cinta Abah Kirun dengan Mbah Minto harus kandas, karena Lik Nan lebih memilih lamaran Ucup si juragan tanah. Kandas atau tidaknya cinta dari sejoli itu bukan menjadi masalah, terpenting dari semuanya Abah Kirun bisa menjadi contoh bagi kita semua bahwa tua juga bisa sayang-sayangan.
Lik Nan yang ngeselin juga dapat menjadi gambaran kalau orang tua sebenarnya ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Tidak cuma-cuma melepaskan buah hati kepada orang yang hanya bermodal tulus saja meskipun toh orang tersebut tampannya minta ampun, tapi juga bagaimana caranya orang itu akan membahagiakan pasangan dengan tolok ukur seberapa mapan.
Lalu mengapa barometer itu harus kemapanan? Ya jelas, ketika kita dalam satu titik kebosanan menjalani bahtera rumah tangga bersama pasangan, walau kasih sayang tak hentinya menyelimuti seisi rumah, kita bisa menciptakan kebahagiaan baru melalui uang, misal pergi nonton ke bioskop, liburan ke Raja Ampat. Kamu pikir itu semua tidak pakai uang? Yakaleee.
Semisal, jika kamu masih ingin ngebet punya pacar dan berlanjut kepada nikah muda seperti Atta Halilintar atau Ucup si juragan tanah sebab sudah tidak tahan karena sering jadi bercandaan teman. Ya nggak apa-apa. Yang terpenting kamu sadar diri. Kamu punya apa? Dan, berasal dari keluarga siapa? Jangan sampai, saat sudah melangkah ke jenjang yang lebih tinggi, soal besok akan makan apa jadi perkara serius.
Bagimu yang se-frekuensi dengan saya. Masih ingin merealisasikan mimpi namun terus-terusan dapat pertanyaan sudah punya pacar, kapan nikah dst. Coba aja putarin lagu dan video klip Denny Caknan featuring Cak Percil dari lagu “Angel” kemudian bilang gini; sstt…sudahi bacotmu, yang-yangan masih bisa ditunda esok hari, mertua butuh calon mapan bukan yang hanya tampan.
Bukalah matamu melihat realita ini, eh ngomong-ngomong rumah tanggamu bersama dia harmonis nggak?