Ketupat tak hanya dibikin dari janur kelapa saja. Ada pula ketupat dari anyaman daun pandan. Selain anti-mainstream, filosofinya meneduhkan.
Hari ini setiap sudut-sudut rumah mengepul asap, pertanda orang-orang sibuk memasak ketupat untuk menyambut Hari Raya Ketupat.
Eh, kok aneh ya rasanya saya nulis Hari Raya Ketupat, padahal biasanya kalau di masyarakat identik dengan julukan “Bodo Kupat”. Biar gampang gitu aja deh ya nyebutnya.
Kupatan adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa pada umumnya.Tradisi kupatan atau ‘rioyo kupat’ biasanya dilaksanakan seminggu setelah Idul Fitri.
Kupat yang kalian ketahui itu, Nabs, selain dibuat dari janur juga bisa dari daun pandan yang berduri loh.
Beda ya, bukan pandan yang dibikin masak biar wangi itu. Ada pandan yang besar dan memiliki duri. Ini memiliki fungsi juga untuk dibikin ketupat.
Tapi tidak banyak orang yang memiliki tanaman pandan ini. Sudah jarang sekali. Lumayan Nabs, misal punya tanaman ini, selain bisa dijadikan kerajinan juga bisa dimanfaatkan untuk membikin ketupat.
Kalau kamu penasaran kerajinan apa yang dihasilkan. Nantilah ya saya cerita lagi. Heheeuu
Dalam keadaan seperti ini, sangat cocok membikin kupat dari pandan. Mengingat keuangan sedang tiviss dan ikutan lockdown, otomatis membikin ketupat menggunakan janur harus membeli kalau tidak punya tanaman sendiri. Jelas mengeluarkan pundi-pundi rupiah lagi. Hemm.
Sebagai orang keturunan dari Bani yang hemat bin medit, keluarga saya biasanya membikinnya dari daun pandan ini, Nabs. Selain medit, irit, sederhana dan gampang, keluarga saya juga pengen beda dong dari yang lainnya.
Saat semua orang membikin kupat dari janur, keluarga saya sesekali harus membikin varian yang baru dengan kemasan yang tetap istimiwir.
Sudah istimiwir, gampang, murah sekali. Ya jelas murah lah sebab ga beli pakai uang, tinggal ambil di belakang rumah. Enaknya ya keluargaku.
Emmh.. ga pengen gabung jadi keluargaku gitu, kamu? Eh ~
Maaf yaa jeda aja itu biar bacanya saneng. Kembali lagi pada pembahasan. Selain keluarga saya, terkadang satu, dua tetangga saya juga ikutan membikin dari daun pandan ini nabs.
Secara tidak langsung, ini membuktikan bahwa tanaman pandan duri sangat dibutuhkan sekali bagi manusia. Kalo kamu, dibutuhkan ga sih sama si dia?
Kupat yang dibikin dari daun pandan ini tentu akan mendatangkan keberkahan sendiri bagi pembikin. Apa tuh ?
Berangkat dari itu, kupat pandan menjadi alternatif lain saat orang-orang kesulitan atau tidak memungkinkan untuk membikin kupat dari janur.
Kupat tetaplah kupat, meski kemasannya dari pelapah pandan. Namun isinya tetaplah sama, tak mengubah esensi dari kupat itu sendiri.
Beras yang masuk ke dalam kupat pandan bermakna hawa nafsu duniawi. Daun pandan yang kuat dan halus itu mencerminkan diri seseorang yang kuat dalam mengikat hawa nafsunya.
Anyaman daun pandan yang rumit dan saling tumpang tindih mencerminkan perjalanan hidup yang sering kali diselingi oleh kesulitan dan masalah, dan hal yang wajar jika kita sering kali melakukan kesalahan.
Meski begitu, daun pandan memiliki tekstur yang lembut, ini artinya manusia harus mampu saling memaafkan dengan kelembutan satu sama lain.
Tali anyaman yang tidak putus, menggambarkan pentingnya tali silaturahmi. Sebanyak apapun salah atau kalepatan harus tetap memiliki sifat kuat seperti daun pandan. Kuat di sini maksudnya kuatnya silaturahmi jangan sampai putus. Boleh putus asal sama pacar aja ya, Nabs . Ehehee
Selamat lebaran kupat, jangan lupa ngaku lepat pada mantan makan kupat pandan ya, Nabs.