Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Cecurhatan

Kisah Sedih dan Keberanian yang Terpenjara

Widodo Ramadhani by Widodo Ramadhani
14/02/2020
in Cecurhatan
Kisah Sedih dan Keberanian yang Terpenjara
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Sejak kau tinggalkan, aku jadi lelaki yang suka guyon tapi sesungguhnya terpenjara dalam sedih dan trauma, hingga hampir lupa cara jatuh cinta.

Apakah kau ingat saat kita berjanji saling membahagiakan?
Bukan tentang kenapa kita saling meninggalkan, tapi kenangan indah yang tiba-tiba muncul di kepala.

Jarak memang memisahkan. Kehendak orang tua memilih pesantren untuk pendidikanmu, tak bisa diganggu gugat layaknya hakim yang sudah mengetok palu hasil persidangan.

Kehidupanmu di pesantren memang tak seenak kehidupanmu di rumah. Aku tahu bagaimana kehidupanmu di rumah. Kamu yang dikit-dikit minta apa, selalu diturutin.

Khawatir denganmu itu memang wajar. Rindu sapaan selamat malam di chatmu, serasa tak ada gunanya. Di saat gabut, hanya game  online yang menemaniku.

Aku mendapat kabar dari kakakmu, kalau kamu sakit dan dibawa ke RS. Katanya, sakitnya biasa saja. Tapi aku pun bergegas menjengukmu. Meski sejenak, pertemuan itu sudah mengobati banyak rasa rinduku.

Hatiku tak karuan saat kamu dikabarkan kritis. Saat itu, aku langsung menjengukmu kembali dan berdoa dan memberi semangat agar kau lekas sehat. Dan aku yakin, kau akan segera seperti sedia kala.

Namun, takdir memang tak pernah terpikirkan oleh manusia. Aku jadi bodoh mendadak, saat kabar duka itu menghampiri telinga sekaligus menyayat hatiku.

Sang kuasa memanggilmu. Memanggil kembali salah satu makhluknya yang amat aku cintai.

Sejak saat itu, hanya air mata yang dapat berkata-kata. Aku jadi lelaki yang malas berbicara. Aku jadi lelaki yang suka glimbang-glimbung bok-tangi dalam kamar, tanpa motivasi apa-apa.

Aku selalu ingat, beberapa saat lalu, kamu masih berbicara denganku. Aku seperti tak bisa menerima kenyataan, bahwa aku telah sendirian. Aku sulit melupakanmu.

Aku masih sering sedih mendadak saat mengingatmu. Kesedihan-kesedihan itu membuatku menjadi lelaki penakut. Lelaki yang keberaniannya terpenjara dalam rasa sedih. Hingga aku lupa bagaimana cara menyapa orang lain.

Untuk menutupi rasa sedihku, kau tahu, aku menjadi lelaki yang suka guyon dan tak pernah serius terhadap apapun. Sesungguhnya, aku hanya tak bisa tidak kelihatan bersedih. Aku selalu bersedih.

Aku guyon dan tak pernah serius karena menutupi kesedihan. Aku benar-benar takut kehilangan dan takut ditinggalkan dan takut sendirian. Aku takut bahkan untuk terlihat baik-baik.

Aku benar-benar trauma ditinggalkan. Dan rasa trauma itu, memenjara keberanianku untuk melangkah. Sehingga yang aku bisa, hanya guyon untuk menyembunyikan perasaan yang maha sedih.

Aku menjadi lelaki pengecut dan penakut, hanya karena takut kehilangan dan takut ditinggalkan. Kau pasti tahu, betapa rasa trauma ini begitu membuatku terpenjara.

Sejak kau tinggalkan, aku jadi lelaki yang suka guyon tapi sesungguhnya terpenjara dalam sedih dan trauma, hingga hampir lupa cara jatuh cinta.

 

Widodo Ramadhani, mahasiswa progresif yang jarang lari pagi. 

Tags: DitinggalkanKekasihKesedihan

BERITA MENARIK LAINNYA

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan
Cecurhatan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah
Cecurhatan

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022
Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless
Cecurhatan

Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

14/05/2022

REKOMENDASI

Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

Semangat Al-Birru: Pelajaran Kesepuluh dari Kiai Ahmad Dahlan

20/05/2022
Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

Kisah Para Penggerak Dunia Pendidikan dari Bumi Wali

19/05/2022
Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

Milad Aisyiyah dan Semangat al-‘Ashr

18/05/2022
Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved