Kompetisi sepakbola internal Askab PSSI Bojonegoro memasuki babak akhir. Dua tim dari kelas utama dan dua tim dari kelas dua akan memperebutkan gelar juara di kompetisi internal Askab Bojonegoro akhir pekan ini di Stadion Letjen H. Sudirman, Bojonegoro.
Setelah berlangsung selama kurang lebih 3 bulan, kompetisi internal Askab Bojonegoro memasuki tahap akhir. Yakni babak grand final. Dua kelas atau divisi akan melangsungkan partai puncaknya akhir pekan ini.
Kompetisi internal Askab PSSI Bojonegoro memakai sistem babak grup dengan format home tournament. Setiap klub mendapatkan kesempatan untuk tampil berhadapan satu sama lain. Dua tim dengan poin tertinggi di masing-masing grup berhak lolos ke babak selanjutnya.
Di kelas satu, Mobrig FC akan berhadapan dengan Siru Sport. Apapun hasil di pertandingan final kelas satu ini, baik Mobrif maupun Siru Sport akan promosi ke kelas Utama tahun depan.
Sedangkan di kelas utama yang merupakan divisi teratas, finalis tahun sebelumnya, Also akan bersua dengan Angling Dharma Kalitidu. Pertandingan final kelas utama ini dipastikan berjalan dengan sangat seru.
Also merupakan klub asal Ledok yang punya sejarah panjang di kompetisi internal Askab PSSI Bojonegoro. Mereka sering keluar sebagai juara di kompetisi tahunan ini. Sedangkan Angling Dharma Kalitidu adalah klub tangguh yang tahun ini memberikan banyak kejutan.
Tak hanya babak final saja. Akan ada perebutan juara ketiga dari masing-masing kelas. Untuk kelas satu Buser Muda akan berjumpa dengan Zodiac. Sedangkan di kelas utama Perkeja Tulungrejo akan berhadapan dengan Sukorejo Putera.
Menurut salah satu panitia penyelenggara, Ahmat Afendi, pertandingan final dan perebutan tempat ketiga akan dilangsungkan selama dua hari berturut-turut.
“Perebutan tempat ketiga hari Sabtu (24/11), kemudian dilanjut ke final hari Minggu (25/11). Semuanya tanding di Stadion Letjen H. Sudirman,” ujar Ahmat Afendi yang menjabat Sekretaris Bidang Kompetisi di Askab PSSI Bojonegoro tersebut.
Kompetisi Internal sebagai Wadah Pembinaan
Kompetisi internal memang jadi wadah untuk pembinaan pesepakbola muda di bumi Angling Dharma. Berbeda dengan beberapa daerah lain yang lebih suka memainkan tarkam, Bojonegoro menekankan pembinaan usia muda lewat kompetisi internal.
Ada pembatasan usia di kompetisi internal Askab PSSI Bojonegoro. Hanya pemain yang usianya berada di bawah 23 tahun yang boleh tampil. Ditambah dengan beberapa pemain usia bebas. Tujuan regulasi tersebut untuk menciptakan bakat-bakat baru di bidang sepakbola.
Kompetisi internal ini kerap melahirkan bintang-bintang sepakbola asli Bojonegoro. Nama-nama beken seperti Samsul Arif, Novan Setya, Bijahil Chalwa hingga Hanis Sagara pernah ikut serta di kompetisi yang usianya lebih dari dua dekade ini.
Kadang, kompetisi internal ini jadi saluran untuk menyuplai pemain-pemain asli daerah untuk Persibo Bojonegoro. Sejumlah pemain muda mendapatkan kesempatan berseragam Persibo Bojonegoro setelah tampil cemerlang di kompetisi internal.
Eksistensi kompetisi internal Askab Bojonegoro memang layak diacungi jempol. Di saat daerah lain lebih suka membuat tarkam yang dihadiri oleh pemain nasional hingga asing, Bojonegoro terus konsisten dalam membina para pesepakbola lokal kota sendiri.