Dear Mas Rizki,
Terima kasih telah mengingat hari ulang tahunku. Satu hal: bertambah usiaku. Tetapi tidakkah ada yang aneh, begini: “Sejak kapan bertambah sama dengan berulang?” Tentu Matematika tidak selalu tentang hitung-menghitung yang membuat keder para siswa, lebih dari itu adalah tentang logika berpikir, daya analisis, dan menghubungkan informasi.
Mengingat hari lahir memastikan satu hal, yakni bilangan usia yang telah dilewati. Sekaligus menyimpan misteri usia yang bakal menjelang. “Waktu mengalir seperti arus sungai. Kemudian manusia mencoba mengatur arus itu dengan membagi-baginya, dan lupa bahwa waktu bukan ruang.”
Kita hidup hingga hari ini, masa kini. Variabel masa kini tak terbebas dari nostalgia masa lalu. “Nostalgia ke masa silam bisa asyik. Tapi masa silam tak pernah berdiri sendiri. Ia kita tafsirkan hari ini.” Romantisme yang menyeret ke masa lalu akan berarti banyak jika kita ikuti etos aktivisme untuk masa kini.
Sehebat-sebatnya masa lalu, ia telah terlewat. Ia hanya bisa dibanggakan. Mengutuki masa kini dengan terus membanggakan masa lalu itu semu. Sebaliknya, sejelak-jeleknya masa kini, itulah kenyataan yang kita hadapi.
Tugas sejarah kita menjadikan masa kini menjadi lebih baik. “Kita terbiasa mengkritik masa kini dengan menyebut masa lalu lebih bagus. Masa kini boleh jadi jelek, tapi benarkah masa lalu lebih bagus?”
Mas Rizki,
Aku dengar sampean merintis dan menghidupi portal Jurnaba? Sebuah portal yang berupaya membawa degup kebahagiaan. Tentu aku senang dan bangga. “Kebahagiaan adalah saling menyapa dengan mereka yang tak kita kenal.”
Lewat Jurnaba, sampean bisa menyapa pembaca yang sampean tidak kenal. Begitu juga bisa mengenal para penulis dengan ciri khasnya masing-masing. Salah satunya Ahmad Fuady yang biasa dipanggil Syauqi ini.
Tentu tidak mudah merintis, membangun, dan menjalankan sebuah karya menjadi nyata. Butuh kerja, rekasa, dan insomnia. “Di balik setiap karya seni ada kegilaan. Juga insomnia.” Tak apa-apa insomnia, toh bisa manambah durasi ngopi menjadi lebih lama. “Seorang insomnia adalah orang yang mencintai tidur. Tapi cinta itu tak terbalas.”
Sekali lagi, terima kasih Mas Rizki telah mengingat ulang tahunku. Memang tidak ada waktu luang dalam berkarya. “Pagi segera siang. Tak ada waktu lowong. Waktu selalu terisi, dengan hal-hal yang kita ketahui dan tak kita ketahui.”
Tapi tak ada salah aku mengingatkan, bahwa hari ini hari Minggu. Sebuah hari “ketika ada hubungan antara tidur dan pagi.” Dan ini penting diingat: “Tidur adalah mencintai libur dengan cara yang sederhana.”
Sincerely,
Gurnaba Man (GM)
* Catatan: kalimat yang dikutip diambil dari buku Pagi dan Hal-hal yang Dipungut Kembali, sebuah epigram karya Goenawan Mohamad