Dimensi waktu memang terus berjalan, seiring perjalanan bumi pada porosnya. Dari berjalanannya dimensi waktu, berjalan pula fase kehidupan atau proses interaksi antara individu. Dengan kelompok atau organisasi mengalami perubahan.
Jika melihat secara seksama proses interaksi anak zaman dahulu atau yang biasa dikenal zaman old, dengan anak zaman masa sekarang atau zaman now sangatlah berbeda.
Apa saja ya Nabs, kebiasaan anak Indonesia di era digital? Berikut 5 Hal yang biasa dilakukan insan milenial Indonesia di era digital.
1. Tidak Bisa Lepas dengan Gadget
Yah, tak bisa dipungkiri ya Nabs. Revolusi industri 4.0 memang sangat berdampak pada kehidupan kita, terutama pada anak-anak. Anak zaman sekarang cenderung menyukai permainan dalam bentuk online daripada permainan tradisional seperti egrang, gobak sodor, petak umpet, perang-perangan, gasing dan masih banyak lagi.
Permainan tersebut dimainkan di setiap tempat, setiap hari, setiap sore. Permainan itu seolah tidak dikenal lagi oleh anak-anak. Pengetahuan anak-anak mengenai permainan tradisional bisa Nabsky buktikan dengan bertanya langsung dengan adik kamu, adik pacar atau mantan, atau tetangga kamu yang menginjak usia SD-SMP.
2. Menginginkan Hal instan
Zaman terus berkembang dan berbagai kemudahan mulai memanjakan kehidupan kita. Namun sayang perkembangan teknologi memiliki dampak yang jarang kita sadari. Anak-anak zaman sekarang cenderung menginginkan Hal instan misal dalam proses belajar. Anak zaman sekarang cenderung saat mengerjakan tugas tidak memperbanyak pengetahuan mereka dari kegiatan membaca buku.
Tapi mereka menggunakan cara yang lebih mudah yang disajikan dengan mencari langsung atas jawaban soal mereka. Ada juga yang menggunakan aplikasi khusus untuk menjawab soal. Dia hanya memfoto soal lantas akan keluar jawaban dari tugas tersebut.
3. Pembentukan Sifat Individualis
Kebersamaan anak-anak zaman dahulu sangat kental. Dapat kita lihat dari kegiatan permainan tradisional mereka dulu membutuhkan kekompakan dari tim mereka. Sayang masa itu kini sudah jarang didapati.
Anak zaman sekarang cenderung individualis. Mereka mementingkan kepentingan mereka sendiri. Proses interaksi mereka hanya berjalan secara online. Terkadang dalam lingkung satu ruang mereka terasa begitu jauh. Karena mereka memiliki kehidupan masing-masing dari gedget mereka.
4. Belajar Kelompok Via Online
Bukan hal awam anak zaman sekarang saat berdiskusi hal yang tidak menuntut mereka melakukan kegiatan tertentu atau menghasilkan karya dilakukan secara online. Zaman dahulu entah itu tugas menghasilkan karya atau tidak dulu anak-anak cenderung melakukan secara berkelompok langsung dan bertatap muka.
Bercanda gurau bersama, mengerjakan tugas sesaat lantas bermain tradisional pada umumnya. Tapi sayang budaya itu kini telah hilang. Perlahan untuk diskusi tugas simple tanpa menghasilkan karya mereka hanya melakukannya dengan cara spam di grup whatsapp kalau tidak begitu melakukan vc grub. Dunia sesempit itu bukan. Lucu ya nabs kadang melihat anak-anak zaman sekarang, beda jauh dengan zaman kita.
5. Narsis Di Media Sosial
Sifat anak zaman dahulu cenderung lebih pemalu. Hal itu berbeda dengan sebagian anak zaman sekarang. Anak zaman sekarang cenderung narsis di media sosial, mulai dari foto, buat video ala-ala idola, meniru gaya idola mereka. Memang kenarsisan memiliki dampak positif yaitu memicu anak untuk lebih percaya diri dengan lingkungan sekitar. Namun setiap tindakan pasti tak terlepas dari sebuah dampak positif dan negatif.
Kemudahan akses internet memang memberikan dampak negatif dan positif. Tapi kemudahakan yang memicu kenarsisan seorang anak zaman sekarang juga memiliki dampak negatif. Mereka akan cenderung bersifat, gaya jauh dari usia mereka. Terkadang hal tersebut memicu tindakan kekerasan dari orang yang tidak mementingkan norma.
Nah itu Nabs 5 Hal yang Biasa Dilakukan Insan Millenial. Jika hal diatas menurut Nabsky kurang berkenan dan berdampak negatif sudah saatnya kamu mengawasi perilaku dan hal yang anak kamu lakukan agar mereka melakukan tindakan sebagaimana mestinya dan tidak berdampak buruk bagi mereka kedepannya.