Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Kultura

Memahami Proses Menunggu sebagai Sebuah Antrean

Branda Lokamaya by Branda Lokamaya
February 15, 2019
in Kultura
Memahami Proses Menunggu sebagai Sebuah Antrean
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Menunggu dan mengantre memang sama. Sama-sama menyebalkannya. Namun, mengantre memiliki sesuatu yang tidak dimiliki menunggu, yakni kepastian.

Masih ingatkah kapan terakhir kali kamu mengantre? Bisa jadi saat beli bensin di SPBU, atau saat menunggu lampu lalu lintas berganti hijau. Atau mungkin saat beli makanan di warung yang sedang ramai pengunjung.

Lalu, apa yang kau rasakan saat proses penantian? Tidak hanya rasa tidak sabar tentunya. Diam-diam, pasti ada kecemasan tentang sesuatu yang tidak diinginkan. Telat berangkat ke tujuan adalah satu contoh kecemasan itu.

Nabs, terkadang antre menjadi ujian yang teramat berat. Terutama bagi kamu yang sedang dikejar-kejar tenggat. Menanti pergantian orang di toilet umum mungkin bisa menggambarkan betapa beratnya proses antre.

Namun, sepanjang apapun proses mengantre, toh pasti ada saat gilirannya. Hal itu, tentu tidak sama dengan menunggu. Dalam proses menunggu, kita tidak pernah tahu akan proses yang sedang kita tunggu.

Meski terkesan sama, antre dan menunggu berbeda. Dalam antrean, ada sesuatu yang pasti. Namun memang harus dinanti. Sedangkan dalam menunggu, hampir tidak ada kepastian akan apa yang sedang dinanti.

Dalam hidup, tidak ada kegiatan yang paling membosankan selain menunggu. Sebab dalam menunggu, tubuh kita berhenti bergerak sementara kecemasan tetap saja terus merangkak.

Berbeda dengan menunggu. Meski sama-sama menanti, di dalam mengantre ada kepastian akan datangnya waktu giliran. Itu alasan kenapa frasa “menunggu jodoh” harusnya diganti dengan “mengantre jodoh”.

Mereka yang menunggu datangnya jodoh, tentu bakal lebih cemas dibanding mereka yang mengantre datangnya jodoh. Sebab dalam mengantre, jodoh sudah pasti datang. Sedang dalam menunggu, jodoh belum tentu datang.

Seorang kawan menganalogikan proses penantian jodoh sebagai antrean di SPBU. Asal tidak keluar dari baris antrean, pasti punya giliran untuk dilayani. Tapi, ketika hampir dilayani petugas dan malah keluar baris antrean, tentu harus mengulangi antrean dari awal lagi.

Mengantre maupun menunggu memang kerap menyedihkan. Namun sebenarnya, ia hadir sebagai pause dalam rutinitas yang kerap melahirkan ketergesaan hidup. Tanpa antre, berbagai macam kegiatan mungkin bakal tidak terkondisikan.

Jika kau tidak mampu mengejar jodoh, antrekan dirimu. Masukkan dirimu dalam barisan antrean. Sehingga, apa yang kamu nanti-nanti tidak akan sia-sia. Namun jika yang kamu lakukan adalah menunggu jodoh, tentu bakal diliputi kecemasan.

Karena itu, dalam proses menunggu jodoh, harus diniati sebagai proses yang mengantre. Bukan sesuatu yang menunggu. Antre adalah keniscayaan. Sebab, hakekat hidup merupakan proses mengantre demi kematian.

Tags: AntreMenunggu

BERITA MENARIK LAINNYA

Syifa’ul Qolbi dan Pengenalan Sholawat Sejak Dini
Kultura

Syifa’ul Qolbi dan Pengenalan Sholawat Sejak Dini

April 15, 2021
Hadrah Al-Isro’, dari Santri Ngaji hingga Perjuangan Syiar Sholawat (2)
Kultura

Hadrah Al-Isro’, dari Santri Ngaji hingga Perjuangan Syiar Sholawat (2)

April 14, 2021
Guratjaga, dari Forum Diskusi hingga Bimbingan Belajar
Kultura

Guratjaga, dari Forum Diskusi hingga Bimbingan Belajar

March 16, 2021

REKOMENDASI

Syifa’ul Qolbi dan Pengenalan Sholawat Sejak Dini

Syifa’ul Qolbi dan Pengenalan Sholawat Sejak Dini

April 15, 2021
Hadrah Al-Isro’, dari Santri Ngaji hingga Perjuangan Syiar Sholawat (2)

Hadrah Al-Isro’, dari Santri Ngaji hingga Perjuangan Syiar Sholawat (2)

April 14, 2021
Asy-Syabab Nusantara dan Perkembangan Sholawat Kontemporer di Bojonegoro (1)

Asy-Syabab Nusantara dan Perkembangan Sholawat Kontemporer di Bojonegoro (1)

April 13, 2021
Larangan Mudik, Cara Pemerintah Menyelamatkan Para Jomblo

Larangan Mudik, Cara Pemerintah Menyelamatkan Para Jomblo

April 12, 2021
Bupati Bojonegoro Gelar Pasar Murah Menjelang Ramadhan, Semoga Tidak Jadi Pasal Kerumunan

Bupati Bojonegoro Gelar Pasar Murah Menjelang Ramadhan, Semoga Tidak Jadi Pasal Kerumunan

April 11, 2021
Salafushologi, Mutiara Pendidikan di Era Disrupsi

Salafushologi, Mutiara Pendidikan di Era Disrupsi

April 11, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved