Media sosial tak hanya wasilah untuk berghibah. Lebih dari itu, ia bisa jadi booster UMKM.
Di Bojonegoro dan Tuban, hadirnya pandemi menyebabkan kegiatan ekonomi terhenti seketika. Semua transaksi perdagangan mau tidak mau mesti beralih ke ranah digital, termasuk di sini media sosial.
Mereka yang telah terbiasa menggunakan media sosial mungkin tidak terdampak. Akan tetapi, bagi UMKM di Bojonegoro serta Tuban, berpindahnya transaksi menuju ke dunia digital menimbulkan satu tantangan tersendiri.
Merespon fenomena tersebut, Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) bersama ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) mengadakan kegiatan pemberdayaan UMKM Bojonegoro-Tuban pada hari Jumat, 10 Desember 2021 dengan tema “Digitalisasi Mandiri: UMKM Produktif UMKM Inovatif”.
Acara ini merupakan lanjutan dari program peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM Bojonegoro-Tuban dengan tema “Digitalisasi Mandiri: UMKM Produktif UMKM Inovatif” yang berlangsung dari tanggal 8-11 Desember 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 30 UMKM yang berasal dari Bojonegoro dan Tuban. Peserta merupakan pelaku UMKM yang bergerak di berbagai bidang usaha.
Kegiatan ini menghadirkan Edy SR sebagai pembicara utama. Dalam pemaparannya, Edy SR menyampaikan tentang pentingnya menggunakan media sosial sebagai bagian dari upaya memperkenalkan produk. Menurutnya, pelaku UMKM mesti mulai membiasakan diri membuat desain, foto, atau video sebagai medium untuk menarik minat pembeli.
“Jadi meyakinkan orang bahwa kualitas kita itu bagus dengan cara presentasi yang bagus. Karena bapak dan ibu sudah belajar digital, maka semua praktik kita bermedia sosial, semua unggahan kita harus menjadi bagian dari berbagi pengalaman. Jadi postingan kita harus berisi pengalaman kita selama menjalankan bisnis atau tentang brand kita,” ujarnya.
.
Pada kesempatan kali ini, lokakarya dibagi menjadi dua sesi. Di sesi pertama, peserta diajak mengetahui secara komprehensif cara menentukan nama yang cocok untuk produknya serta bagaimana mengenalkan nama produk melalui media sosial. Sementara itu, pada sesi kedua, pelaku UMKM diberikan waktu untuk mempraktikkan strategi pengenalan brand lewat media sosial. Mereka didampingi membuat slogan dan tagar di media sosial.
Ana Nur Hayati, salah satu peserta program, menyatakan harapannya setelah mengikuti acara hari ini.
“Saya ingin membuat kemasan yang lebih bagus lagi. Ke depan saya berharap bisa mengaplikasikan ilmu branding yang telah saya pelajari hari ini,” katanya.
Sementara itu, perwakilan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Almaliki Ukay Sukaya Subqy menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Dia berharap semangat tersebut terus meningkat, terutama dalam memajukan usahanya.
“Sejatinya semangat ini harus diiringi dengan komitmen untuk terus berkembang dan memberi manfaat bagi orang lain, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucapnya..