Kemistri yang diadakan SMP Plus Ar-Ridwan Bojonegoro melampaui makna sains atau definisi cocok antar dua orang manusia saja. Kemistri, membangun rasa cinta secara kolektif terhadap proses berbangsa dan bernegara.
Secara harfiah, chemistry atau kemistri tentu istilah sains yang berarti ilmu kimia. Tapi, kemistri yang satu ini tak bakal membahas teori ikatan atom atau reaksi antar senyawa gas. Kemistri yang ini, membahas hubungan ikatan sosial antar manusia.
Istilah kemistri, dipakai dalam konteks interaksi antar manusia, dengan definisi: kesesuaian secara kimiawi antar dua orang atau lebih, sehingga merasa nyaman dan cocok bila berdekatan atau berproses bersama. Kemistri, dalam hal ini, dimaknai sebagai: kecocokan.
Kemistri, memang identik dengan kecocokan atau proses berjodoh antar dua orang manusia. Namun, dalam acara kemistri kali ini, yang dibangun bukan kecocokan berjodoh, tapi kecocokan membangun rasa cinta terhadap bangsa.
Hal itu pula yang dilakukan para santri SMP Plus Ar-Ridwan Bojonegoro bersama SMP Unggulan Al-Falah Pacul pada acara kemah bersama bertajuk kemistri di Gelora Ar-Ridwan Bojonegoro pada 15 hingga 16 Desember kemarin.
Kemah silaturrahmi santri (kemistri) merupakan giat rekreasi edukatif di alam terbuka dalam bentuk perkemahan besar sebagai sarana pembinaan Pramuka Penggalang.
Kegiatan Pramuka tersebut, menitik beratkan pada pengembangan diri peserta yang terdiri atas mental, fisik, intelektual, spiritual sekaligus sosial; baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Layaknya kemistri yang bermakna kecocokan, kemah silaturrahmi santri (kemistri) diselenggarakan Gerakan Pramuka SMP Plus Ar-Ridwan Bojonegoro, merupakan giat dalam rangka mencapai tujuan dan evaluasi tiap kegiatan Gerakan Pramuka.
Kemah silaturrahmi santri (kemistri) diselenggarakan demi menumbuhkan rasa ber-Bhineka Tunggal Ika serta upaya mewujudkan manusia yang memiliki kualitas iman dan ketaqwaan, kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap menggendong Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Kemistri diadakan SMP Plus Ar-Ridwan Bojonegoro melampaui makna sains atau definisi kecocokan antar dua orang manusia saja. Kemistri, membangun rasa cinta secara kolektif terhadap proses berbangsa dan bernegara.
Di era milenial yang ditandai segala serba canggih ini, amat diperlukan wadah penanaman sikap dan mental, terutama bagi generasi yang bakal mengambil alih kepemimpinan di masa mendatang.
Ketua Panitia Kemistri, Teguh Muryanto mengatakan, acara kemistri diikuti SMP Plus Ar-Ridwan Bojonegoro dan SMP Unggulan Al-Falah Pacul ini, bertujuan menanamkan rasa cinta pada bangsa, dengan tajuk: melalui Pramuka, kita tanam rasa cinta dan bangga memiliki budaya santri Indonesia.
“Harapannya tentu, kecintaan para santri pada bangsa Indonesia kian besar,” kata guru di SMP Plus Ar-Ridwan Bojonegoro tersebut.
Selain menanam rasa cinta pada bangsa, kata Teguh, kegiatan kemistri juga ditujukan untuk membangun kekompakan antar dua lembaga. Yakni, SMP Plus Ar-Ridwan Bojonegoro dan SMP Unggulan Al-Falah Pacul.
Teguh menambahkan, dalam kegiatan Kemistri tersebut, yang dilakukan tak hanya kemah bersama. Namun, diadakan pula sejumlah giat-giat perlombaan berbasis penjelajahan dan kreasi seni untuk menumbuhkan kreativitas para santri.
“Bahkan, di akhir kegiatan, ditutup dengan pentas seni yang diikuti seluruh peserta,” imbuh dia.
Dia berharap, pasca kemah silaturahmi santri (kemistri) dihelat, cinta para santri terhadap bangsa kian besar. Selain itu, silaturahmi antar lembaga juga terus terbina dengan baik.