Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kodim 0813 menanam 1.200 rumput vetiver atau akar wangi untuk mengurangi resiko bencana khususnya hidrometeorologi.
Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk menanggulangi banjir. Salah satunya dengan penanaman rumput vetiver atau akar wangi.
Rumput vetiver atau akar wangi adalah sejenis rumput yang berasal dari India. Nama akar wangi disematkan karena akar tumbuhan ini mengeluarkan bau wangi yang cukup pekat.
Tumbuhan ini dapat tumbuh sepanjang tahun, dan sudah dikenal lama oleh banyak orang Indonesia sebagai sumber wangi-wangian.
Tanaman ini terkenal karena kemampuannya menghasilkan minyak atsiri atau yang dikenal sebagai vetiver oil. Minyak ini banyak digunakan dalam proses pembuatan parfum dan kosmetik.
Selain bermanfaat sebagai bahan baku pembuatan parfum, tanaman ini juga berguna untuk mencegah banjir dan tanah longsor. Akar wangi dikenal punya manfaat untuk mempercepat penyerapan air di dalam tanah.
Rumput vetiver ini punya akar yang dapat tumbuh ke bawah tanah hingga beberapa meter. Bentuk akarnya yang sangat lebat dan panjang dapat berfungsi seperti kolom-kolom beton yang menahan tanah agar tidak longsor dan erosi. Jika ditanam dengan jumlah yang banyak, rumput vetiver ini juga bisa mengatisipasi banjir.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Eko Susanto, menjelaskan rumput vetiver atau akar wangi ini memiliki akar panjang, kuat dan baik yang bisa menembus kedalaman tanah hingga 10 meter.
Akar tersebut, mampu untuk mengikat tanah terutama tanah yang rawan longsor seperti tanah di tebing yang curam atau bantaran sungai. Sehingga, tanah tidak mudah tergerus oleh aliran air.
“Di samping sebagai upaya-upaya mitigasi struktural yang lain, tentunya penanaman rumput vetiver ini diharapkan dapat mengurangi resiko dari longsor yang biasa terjadi diwilayah bantaran sungai di Kabupaten Bojonegoro,” ujar Eko Susanto di sela-sela penanaman bersama akar wangi di tepi aliran sungai di Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kamis (27/2/2020).
Pemanfaatan akar wangi ini jadi salah satu instruksi Presiden Joko Widodo. Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi sempat meminta para pejabat pemerintah daerah untuk menanam akar wangi di daerah rawan bencana banjir dan longsor.
Berbagai upaya untuk menanggulangi banjir memang harus terus dilakukan, baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan begitu, pencegahan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor bisa makin maksimal.