Pehobi ikan hias di Bojonegoro punya cara tersendiri untuk menunjukkan eksistensinya. Contohnya adalah para penggemar ikan hias predator. Mereka memelihara berbagai macam ikan predator dari Indonesia dan negara-negara lainnya.
Ikan predator adalah jenis ikan pemakan segala yang biasa hidup di sungai. Bentuknya yang cukup seram membuat banyak yang tidak menyangka jika jenis ikan ini bisa digunakan sebagai ikan hias.
Salah satu penghobi ikan hias predator di Bojonegoro adalah Roni Ristiawan. Pria yang tinggal di Kelurahan Ngrowo ini mempunyai puluhan koleksi ikan hias predator. Mulai dari Arwana, Palmas, Arapaima, Peacock Bass, hingga aneka jenis Catfish.
Ia memajang ikan predator koleksinya di bagian depan rumahnya. Bagian depan rumah tersebut juga berfungsi sebagai toko ikan hias yang dinamai Kenia Akuarium.
Jadi, selain mengoleksi, Roni juga menjual ikan hias miliknya. Selain menjual ikan hias predator, ada pula ikan hias biasa seperti koi, cupang, dan guppy.
Awalnya, Roni adalah penghobi ikan hias pada umumnya. Seperti ikan cupang atau ikan koi. Seiring berjalannya waktu, Roni mulai tertarik untuk mengoleksi jenis ikan predator.
“Saya mengoleksi ikan predator karena senang dan tertantang. Soalnya ikan predator ini memiliki bentuk dan kelakukan yang unik,” ungkap Roni kepada Jurnaba.co
Cara perawatan ikan predator ini tak terlalu sulit. Bagi Roni, memelihara ikan predator jauh lebih mudah dibandingkan dengan ikan hias biasa. Apalagi ikan predator tidak terlalu susah untuk urusan makanannya.
Roni memiliki beragam koleksi ikan hias predator. Ada yang dalam negeri, ada pula yang berasal dari luar negeri. Ia mendapatkannya lewat transaksi online sesama penghobi ikan hias predator.
Bagi Roni sendiri, ikan hias predator yang paling disukainya adalah Bagarius Yarelli. Ikan predator asal Sumatera ini terbilang langka. Harga ikan tersebut bisa mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 Juta.
Menurut Roni, di Bojonegoro ada komunitas pencinta ikan hias predator. Para penghobi ikan hias predator tersebut tergabung dalam Komunitas Ikan Predator Bojonegoro.
Anggota Komunitas Ikan Predator Bojonegoro memang tak begitu banyak. Jumlahnya kurang dari 10 orang. Meski hanya beberapa orang saja, komunitas ini cukup sering aktif berkumpul untuk berdiskusi dan saling tukar informasi tentang ikan predator.
“Biasanya kami bertemu dua kali seminggu untuk saling tukar informasi. Ngobrol santai sambil saling ngopi,” tambah pria berusia 29 tahun tersebut.
Komunitas Ikan Predator Bojonegoro juga aktif di media sosial Facebook. Jadi, bagi yang tertarik untuk bergabung, bisa menuju Facebook dari komunitas ini.
Bagi yang tertarik untuk mengoleksi ikan hias, jenis ikan predator bisa jadi pilihan. Dengan bentuk dan tingkah laku yang unik, ikan hias predator bisa memberi hiburan tersendiri bagi Nabsky sekalian.