Sampah organik dan anorganik, sejauh ini dikenal sekadar istilahnya saja. Berikut, cara memanfaatkan dua jenis sampah tersebut.
Sampah adalah salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari hidup manusia, di mana ada manusia, mesti di sana ada sampah. Istilah sampah berarti material yang tidak dibutuhkan setelah sebuah kegiatan.
Sampah sudah ada bahkan sejak Zaman Mesolitikum, pada masa itu sampah lebih dikenal dengan istilah kjokkenmodinger, dalam bahasa Denmark artinya sampah dapur, berupa cangkang kerang sisa makanan manusia purba.
Namun seiring berjalannya waktu sampah berkembang, sampah bukan lagi sekedar cangkang kerang, melainkan terbagi atas dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.
Lalu apa yang harus kita lakukan dengan sampah yang bermacam-macam itu? Eits, jangan khawatir teman-teman, kali ini kita akan membahas bagaimana pemanfaatan sampah supaya menjadi barang berguna.
Mulai dari sampah organik, yang terdiri atas sisa makhluk hidup yang mudah terurai seperti kayu, daun kering, sampah sayur, dan lain-lain.
Untuk sampah ini bisa diolah menjadi pupuk kompos, misalnya sampah sayur dan buah kamu bisa memasukan sampah ini ke lubang tanah dan menutupnya untuk beberapa hari hingga membusuk. Sampah ini bisa digunakan sebagai pupus tanaman karena mengandung zat hara.
Selain menjadi pupuk, sampah organik juga dapat dijadikan pakan ayam atau pelet ikan, Nah untuk yang tidak punya hewan peliharaan atau ternak, bisa juga mengolah sampah ini menjadi bahan bakar gas dan listrik.
Caranya siapkan wadah untuk menampung sampah tersebut lalu tutup dan masukan air lalu aduk sampah tersebut untuk mempercepat proses pembuatan, kamu juga dapat menambahkan decomposer untuk mempercepat pembusukan.
Sampah organik juga dapat dijadikan bahan bakar briket dengan cara mengumpulkan sampah seperti ranting, daun, serabut kelapa dan lain-lain setelah itu bakar semua bahan tersebut di dalam tabung tertutup karena jika dalam keadaan terbuka, sampah itu akan menjadi abu.
Setelah menjadi arang kemudian tumbuk sampah itu menjadi bubuk arang, selanjutnya bubuk tersebut dicampur dengan perekat lalu dicetak dengan mesin.
Proses pencetakan dan pengepresan adalah salah satu proses terpenting dalam pembuatan arang briket karena menyangkut kualitas kepadatan briket. Setelah dicetak briket basah itu kemudian dijemur selama 4 hari, kemudian briket siap digunakan.
Itu dia manfaat dari sampah organik, selain bermanfaat untuk kehidupan manusia, cara ini bisa bisa dijadikan usaha dan untuk mengurangi pemanasan global. Bagaimana? Sudah paham kan cara memanfaatkan sampah organik?
Sekarang giliran sampah anorganik nih. Sampah anorganik adalah sampah yang terdiri dari bahan anorganik contohnya plastik, kaca, kaleng dan lain-lain.
Sampah ini memakan waktu yang lama untuk terurai bahkan hampir tidak mungkin terurai, tapi tenang saja teman-teman sampah ini masih bisa dimanfaatkan kok, simak pembahasannya ya!
Untuk sampah anorganik berupa plastik bisa didaur ulang atau dijadikan kerajinan tangan berupa tas yang dapat bernilai ekonomis, saat ini juga sudah banyak UMKM untuk menampung kegiatan ini.
Sampah plastik yang digunakan biasa berupa sampah bekas bungkus kopi, shampo, mie instan dan lain-lain. Sampah plastik juga dapat dikumpulkan ke dalam botol plastik yang kemudian bisa ditukar dengan uang di bank sampah, menarik bukan?
Sampah anorganik juga sebaiknya dipakai ulang untuk menghindari limbah sampah yang menumpuk, misalnya kantong plastik, botol kaca, dan barang bekas lain-lainnya.
Nah itulah cara pemanfaatan sampah organik dan anorganik, saran dari penulis ada baiknya mulai sekarang kamu membiasakan diri untuk memilah sampah organik dan anorganik.
Sehingga dapat lebih mudah mengolahnya, karena bumi kita semakin panas, adanya sampah-sampah ini dapat berdampak buruk bagi alam dan makhluk hidup, yuk mulai sekarang lebih peduli dengan lingkungan.
Penulis merupakan mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran angkatan 2021 yang tinggal di Jakarta.