Idealnya, akhir Maret ini ada kabar terbaru tentang masa depan Persibo Bojonegoro. Ke mana arah Persibo di 2020 ini harusnya sudah terlihat. Sayangnya, virus corona atau covid-19 keburu menyerang.
Bojonegoro jadi daerah yang terdampak penyebaran virus corona. Sampai Minggu (29/3/2020), sudah ada 57 kasus yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro.
Penyebaran virus corona ini jadi topik utama obrolan masyarakat. Tiap hari masyarakat selalu membicarakan update terbaru dari kasus corona beserta dampak sosialnya. Tak ada waktu untuk berbicara hal-hal lain. Termasuk bicara tentang nasib Persibo Bojonegoro.
Pertengahan bulan Maret lalu, manajemen Persibo Bojonegoro melakukan klarifikasi mengenai nasib Laskar Angling Dharma ke depan. Lewat video tersebut, CEO Persibo, Abdullah Umar bersama manajer tim, Sally Atyasasmi menjelaskan kondisi terkini dan arah Persibo ke depan.
Salah satu poin utama dari video tersebut adalah manajemen mengatakan akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah dalam waktu dekat.
Sayang beribu sayang, Ibu Bupati kemudian disibukkan dengan masalah penyebaran covid-19 di Bojonegoro. Tiap hari, bupati wara-wiri untuk memastikan kondisi kesehatan warga yang dipimpinnya.
Fokus utama bupati saat ini tentu saja penanganan corona. Mungkin, tak ada sedikitpun Persibo di dalam kepalanya. Hal yang tentu sangat beralasan, karena penanganan virus corona yang sangat meresesahkan ini derajatnya berkali-kali lipat lebih penting daripada mengurusi nasib Persibo di 2020 ini.
Manajemen Persibo saat ini tentu tak ingin sembrono. Ujug-ujug ngajak ketemu bupati untuk bahas Persibo di tengah dampak pandemi corona di Bojonegoro. Bisa-bisa duet Abdullah Umar dan Sally Atyasasmi malah disemprot sama Ibuk. Lagi prihatin gegara corona, malah diajak ngobrolin Persibo. Heuhehe~
Dampak Pandemi Corona terhadap Pelaksanaan Liga 3 Jatim 2020
Nasib Persibo Bojonegoro di 2020 memang masih belum jelas. Namun ia tak sendirian. Puluhan klub lain calon peserta Liga 3 Jatim 2020 juga bernasib serupa gegara corona.
Andaikan tak ada corona, mayoritas tim Liga 3 Jatim sudah melakukan persiapan tim mulai bulan Maret.
Akibat pandemi corona dan himbauan untuk membatasi aktivitas di luar rumah, pemusatan latihan dan persiapan lain urung terlaksana.
Kondisi ini pun membuat pelaksanaan Liga 3 Jatim 2020 bisa saja diundur. Sejatinya, kick off Liga 3 Jatim 2020 akan dihelat pada awal Juni. Kurang lebih dua minggu setelah hari raya idul fitri.
Dengan kondisi tanah air seperti sekarang ini, potensi untuk mengubah jadwal kick off sangat besar. Kalau dipaksakan sesuai jadwal, klub partisipan bakalan kelimpungan. Persiapan tim minim, pemain kurang latihan. Serba tak ideal, Nabs.
Sampai saat ini, Asprov PSSI Jawa Timur sebagai penyelenggara atau operator liga belum memutuskan. Apakah tetap melaksanakan kick off Liga 3 sesuai jadwal, atau membuat penyesuaian jadwal baru. Bahkan, bukan tidak mungkin jika Asprov secara ekstrem meniadakan Liga 3 Jatim 2020.
Kalau Liga 3 Jatim 2020 diundur atau bahkan dihilangkan, gimana dong nasib Persibo Bojonegoro?
Semoga pandemi corona ini segera berakhir ya Nabs. Supaya kehidupan kembali seperti semula dan nasib Persibo terjelaskan secara paripurna.