Kompetisi Liga Primer Indonesia atau LPI menyisakan banyak cerita menarik. Contohnya adalah cerita tentang deretan pemain bintang yang kerap disebut dengan marquee player.
Sebagai kompetisi yang tiba-tiba muncul ke permukaan, pengelola LPI melakukan segala macam cara agar liga mereka mendapatkan atensi masyarakat. Contohnya dengan mengenalkan konsep marquee player.
Secara sederhana nih Nabs, marquee player adalah pemain bintang berkualitas yang ditempatkan dalam sebuah tim. Jadi, di LPI semua tim mendapatkan jatah marquee player.
Ada beberapa nama marquee player yang namanya mencuri perhatian publik. Siapa saja mereka? Yuk Nabs, kita kulik tentang 5 marquee player yang sempat mencuri perhatian di ajang LPI 2010 lalu.
1. Lee Hendrie
Salah satu sosok marquee player paling populer di kompetisi LPI 2010 silam adalah Lee Hendrie. Namanya mungkin tak setenar David Beckham atau Steven Gerrard. Namun, Lee Hendrie tetaplah pemain asing asal Inggris yang punya portofolio mentereng.
Selain pernah memperkuat beberapa klub Premier League, Lee juga sempat berseragam timnas Inggris. Dia datang ke Indonesia untuk tampil bersama klub LPI asal Jawa Barat, Bandung FC. Konon, Lee Hendrie dipercaya sebagai pemain asing dengan bayaran paling tinggi di Indonesia.
2. Amaral
Selanjutnya ada sosok gelandang asal Brazil, Alexandre da Silva Mariano atau biasa dikenal dengan Amaral. Dia ditempatkan oleh konsorsium Liga Primer Indonesia di klub asal Sulawesi, yakni Manado United.
Amaral bukanlah pemain sembarangan. Dia adalah gelandang bertahan dengan 10 caps timnas Brazil. Pemain kelahiran 1973 ini juga pernah memperkuat beberapa klub elit asal Eropa macam Fiorentina, Benfica dan Parma.
3. Dennis Romanovs
Pemain satu ini adalah marquee player dengan posisi sebagai penjaga gawang. Dia berkarir di LPI dengan memperkuat klub LPI asal timur Indonesia, Cendrawasih Papua. Penampilannya di LPI bersama Cendrawasih Papua banyak menuai banyak pujian.
Berbeda dengan marquee player yang kebanyakan adalah pemain yang sudah habis masa emasnya, Romanovs datang di usia yang masih produktif. Tak ayal, setelah tampil di LPI, Romanovs dipanggil untuk memperkuat timnas Latvia di beberapa partai.
4. Richard Knopper
Selanjutnya ada pemain asal Belanda yang pada LPI 2010 lalu memperkuat PSM Makassar. Pemain satu ini punya prestasi yang cukup mentereng. Dia pernah memperkuat tim raksasa Eredivisie Belanda, Ajax Amsterdam.
Richard Knopper tercatat pernah jadi bagian Ajax saat menjuarai Liga Belanda pada 2001 silam. Dia juga punya pengalaman tampil di berbagai kompetisi elit Eropa macam Liga Champions. Sayangnya, Knopper hanya tampil semusim saja bersama PSM Makassar.
5. Samsul Arif
Terakhir, ada marquee player lokal, Samsul Arif. Siapa bilang jika status marquee player hanya bisa didapatkan oleh para legiun asing saja. Pemain lokal pun bisa mendapatkannya. Contohnya adalah Samsul Arif. Saat di LPI, Samsul Arif adalah marquee player Persibo Bojonegoro.
Samsul Arif pun yang saat itu berada di usia emasnya mendapatkan kontrak dengan nilai yang sangat besar. Pemain asal Bojonegoro ini jadi salah satu pesepakbola lokal yang punya bayaran paling mahal di kompetisi LPI 2010, bersama dengan Irfan Bachdim.
Itu tadi Nabs, 5 marquee player yang sempat jadi bahan perbincangan di kompetisi Liga Primer Indonesia atau LPI. Hayo, masih pada ingat nggak sama mereka?