Sejak dulu, Bojonegoro dikenal sebagai penghasil tembakau. Didukung kemarau beserta tanah yang cocok untuk tanaman tembakau. Dari situlah, berbagai pabrik kretek lahir di Bojonegoro.
Berbagai jenis pabrik rokok ada di Bojonegoro. Baik Sigaret Kretek Tangan (SKT) maupun Sigaret Kretek Mesin (SKM). Di Bojonegoro, ada rokok legendaris. Yakni rokok klobot Oeloeng. Biasa disebut Rokok Oeloeng.
CV Oeloeng terdapat di Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro. Pabrik kretek ini terbilang legendaris. CV. Oeloeng berdiri sejak 1946. Didirikan oleh HM Sahlan. Pendiri pabrik kretek ini tak lain adalah warga Sumberejo sendiri.
Sebelum berubah nama menjadi CV. Oeloeng. Dulu nama pabrik kretek ini adalah RIM. Singkatan dari Republik Indonesia Merdeka. Sebuah nama yang mengesankan revolusi!
Itu adalah hal yang lumrah, Nabs. Mengingat, waktu itu lagi hangat-hangatnya masa kemerdekaan. Nama RIM mengajak masyarakat untuk mengingat jasa pahlawan. Di mana tembakau menjadi komoditas di waktu itu. Karena terjadinya tanam paksa pada masa kolonial.
Rokok dengan kemasan klobot ini masih bertahan hingga sekarang. Untuk yang tidak tahu klobot itu apa, klobot adalah kulit jagung. Jadi, tembakau tidak dibungkus kertas seperti rokok pada umumnya. Namun dibungkus menggunakan kulit jagung.
Sekitar 1970-an, CV. Oeloeng mengalami puncak usahanya. Dengan membuka cabang di sejumlah daerah. Dengan sebanyak 2000 karyawan. Dari cabang Kecamatan Baureno, Bojonegoro. Meluas hingga ke wilayah tetangga. Seperti Kabupaten Nganjuk dan Lamongan.
Akibat harga cengkeh yang melambung tinggi. Puncak karir CV. Oeloeng menurun. Dibarengi dengan pabrik kretek lain yang gulung tikar. Namun, sampai kini rokok Oeloeng masih bertahan. Meski, menutup cabang di Kabupaten Nganjuk dan Lamongan.
Memasuki 1998 hingga awal 2000-an. Rokok Oeloeng mengalami peningkatan kembali. Dengan inovasi membuat kretek kertas. Produksi rokok kertas meningkat hingga mencapai 100 ball. Dimana 1 ball berisi 200 bungkus rokok dan 1 bungkus berisi 12 batang rokok.
Kini CV. Oeloeng dikelola oleh cucu sang pendiri. Dengan 500 karyawan yang tersisa. Oeloeng menjalankan usahanya di Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro.
Tentunya dengan manajemen yang modern. Pabrik rokok Oeloeng kini bisa menghasilkan 100 ball rokok klobot. 1 ball berisi 300 bungkus rokok dan 1 bungkus berisi 6 batang rokok klobot.
Pemasaran produk rokok Oeloeng kini beredar di Bojonegoro dan kawasan tetangga. Seperti Kabupaten Tuban, Lamongan, Gresik dan Nganjuk. Rokok Oeloeng masih mendapatkan tempat di hati para pencinta kretek di Jawa Timur.
Usaha rokok memang tidak mudah. Dibutuhkan modal besar untuk bisa terus berinovasi dan bertahan. Namun kegigihan CV. Oeloeng mampu melawan itu semua. Buktinya nih Nabs, CV. Oeloeng bertahan sampai sekarang. Sesuatu yang harusnya menginspirasi para pengusaha muda di Bojonegoro.