Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Kultura

Pentas Keliling Wayang Thengul sebagai Hiburan Warga Bojonegoro

Bakti Suryo by Bakti Suryo
12/02/2020
in Kultura
Pentas Keliling Wayang Thengul sebagai Hiburan Warga Bojonegoro
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Kesenian adalah hiburan bagi masyarakat. Terlebih, ada unsur pendidikan terkait budaya. Misalnya pengajaran nilai moral dan sejarah.

Lantunan suara sinden mengiringi drama Wayang Tengul. Boneka kayu tersebut menari-nari. Bertingkah layaknya manusia nyata. Tangan lincah sang dalang membuatnya seolah hidup.

Itu terjadi pada Senin (10/2) siang. Tepatnya di atas rel bekas, di hadapan warung kopi pojokan Jalan HOS Cokroaminoto, Desa Pacul, Bojonegoro. Warga berdatangan. Tidak ramai, tapi cukup membuat bangku warung kopi penuh.

Tampak seorang anak kecil melihat dari kejauhan. Tidak berani mendekat. Tampangnya lucu dan menggemaskan. Sepertinya takut dengan wajah para wayang yang berdiri di atas gedebog.

Wayang Thengul, seni budaya asli Kabupaten Bojonegoro. Drama tersebut dipentaskan kelompok pegiat seni Wayang Thengul asal Desa Bakalan, Kecamatan Kapas.

Drama Wayang Thengul tersebut adalah pentas keliling. Hanya sebagai hiburan. Tentunya bagi pegiat tersebut, juga bagi masyarakat. Bukan sebuah pementasan besar dengan panggung megah.

Meski dengan lesehan, drama dimainkan dengan apik. Lengkap dengan gamelan dan sinden sebagai pengiringnya. Meski begitu, sifatnya cukup minimalis.

“Ini sih pentas keliling. Tapi kalau tanggapan besar beda. Kalau tanggapan besar gongnya lengkap, ada pelo ada slendro. Tampil seperti ini digunakan sebagai hiburan,” kata sang dalang, Lasmijan.

Pentas keliling kerap dilakukan Lasmijan. Tentu bersama tim kecil gamelan dan sinden. Hanya saja, itu dilakukan secara gotong royong. Maksudnya, yang ada waktu ya ayo. Langsung deh mencari tempat.

Tempat pentasnya pun tidak tentu. Bisa di mana saja. Asal ada lahan dan colokan listrik. Biasanya, Lasmijan menerima tanggapan kecil dari masyarakat Bojonegoro. Istilahnya sih ngamen gitu.

Untuk sekali pentas, bayarannya bisa 100 ribu rupiah. Itu untuk satu cerita. Cerita dibawakan dalam waktu sekitar satu jam. Tapi, pada intinya yang dilakukan Lasmijan dan temannya adalah menghibur. Khususnya, melestarikan budaya.

“Bukan memikirkan kekayaan juga, tetapi hiburan sekaligus meneruskan kesenian budaya Jawa. Jangan sampai kesenian itu tenggelam,” turut kakek penghisap kretek tersebut.

Benar yang dikatakan Lasmijan. Kesenian adalah hiburan bagi masyarakat. Terlebih, ada unsur pendidikan terkait budaya. Misalnya pengajaran nilai moral dan sejarah.

Selain itu, budaya asli dari Bojonegoro perlu dilestarikan. Dengan pentas keliling, masyarakat akan melihatnya. Penting juga untuk diketahui anak-anak. Meski pun ada yang takut karena belum akrab dengan pewayangan.

“Kalau ini melestarikan budaya, khususnya wayang tengul asli Bojonegoro. Niki wayang tenghul kagungan e Bojonegoro piyambak,” tutur Lasmijan.

Cara Lasmijan untuk mementaskan pun bersifat gotong royong. Tidak seperti grup band dengan personil tetap. Ini kesempatan belajar yang dibuka lebar. Bagi siapapun.

Sayangnya, rombongan pementas Wayang Thengul tersebut tidak ada yang muda. Ini turut menjadi motivasi dalang tersebut untuk pentas keliling. Meski Lasmijan kerap pentas di beberapa event kebudayaan Bojonegoro.

Lasmijan berharap anak muda juga belajar kesenian. Setidaknya, generasi penerus tahu apa yang dimiliki. Misalnya kebudayaan asli milik daerahnya. Itu bagian dari kekayaan yang dimiliki. Bukan saja soal harta.

Tags: Seni BojonegoroWyang Thengul

BERITA MENARIK LAINNYA

Bersiaplah Jatuh Cinta dengan Menulis, Lewat Tiga Hal Berikut!
Kultura

Bersiaplah Jatuh Cinta dengan Menulis, Lewat Tiga Hal Berikut!

26/04/2022
Mengapa Menjaga Kesehatan Mental Itu Penting?
Kultura

Mengapa Menjaga Kesehatan Mental Itu Penting?

23/04/2022
Momen Tarawih: Dari Mengamankan Perut hingga Mengkondisikan Sandal
Kultura

Momen Tarawih: Dari Mengamankan Perut hingga Mengkondisikan Sandal

11/04/2022

REKOMENDASI

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

Hiperrealitas Norma dalam Film KKN Desa Penari

17/05/2022
Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

Stop! Perempuan Bukan Objek Kekerasan

16/05/2022
Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

Bukan Tutorial Move On Bagi Yang Patah

15/05/2022
MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

MotoGP Mandalika dan Dampak Positif Bagi Perekonomian NTB

14/05/2022
Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

Cegah Pungli dan Gratifikasi, Bapenda Bojonegoro mulai Terapkan Cashless

14/05/2022
Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

Serba Serbi Akhir Ramadhan Hingga Awal Lebaran

13/05/2022

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved