Sebanyak 233 desa yang tersebar di 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, pada 2020 ini akan menggenlar pemilihan kepala desa atau pilkades. Ini akan jadi pesta demokrasi terbesar Bojonegoro pada tahun 2020.
Pilkades serentak gelombang III menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Untuk menyukseskannya, Pemkab Bojonegoro akan memberikan dukungan penuh di berbagai sisi. Terutama dalam hal keamanan.
Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah mengajak kepada semua pihak untuk menyukseskan Pilkades Serentak Gelombang III. Kepada panitia pemilihan, Anna Mu’awanah berpesan agar mereka melaksanakan tugasnya secara jujur dan adil. Tidak memihak salah satu calon.
“Untuk calon kades saya minta berpolitik yang sehat. Jangan saling menjatuhkan yang bisa menimbulkan perpecahan,” ujar Anna Mu’awanah.
Anna Mu’awanah juga menjelaskan jika Pilkades gelombang III Jawa Timur hanya ada di Bojonegoro. Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut memberikan perhatian khusus terhadap kesuksesan pilkades Bojonegoro.
Pilkades Bojonegoro ini memang sangat rawan gesekan. Dengan banyaknya desa yang menyelenggarakan pilkades, pihak keamanan pun juga menyiapkan lebih banyak personel.
Kepala Bagian Operasional Polres Bojonegoro, Kompol Teguh Santoso mengatakan jika pihaknya sudah melakukan persiapan matang. Untuk menjaga kondusifitas selama proses pilkades berlangsung, Polres Bojonegoro akan menerjukan 2/3 kekuatan.
“Untuk pengamanan pilkades serentak ini Polres Bojonegoro akan menggelar operasi kepolisian. Kami menerjunkan 2/3 kekuatan untuk pilkades Bojonegoro,” ujar Teguh Santoso pada acara Kopi Darad yang digelar Forum Radio Bojonegoro.
Untuk penanganan keamanan, Polres Bojonegoro juga mengandeng pihak dan instansi lain. Seperti TNI dan Linmas yang diambil per desa dan kecamatan.
Teguh Santoso juga berharap jika masyarakat ikut berperan dalam membantu situasi keamanan saat proses pilkades berlangsung. Dia berharap semua pihak siap menerima hasil dari pilkades serentak i
“Harapan kami ada peran serta masyrakat, masing-masing masyarakat dewasa dalam pilkades, siap kalah dan siap menang,” tambah Kabagops Bojonegoro.
Tak cuma faktor keamanan saja yang jadi perhatian. Faktor lain seperti logistik juga tak bisa disepelekan. Jangan sampai ada kesalahan pada hari H pelaksanaan seperti kurangnya surat atau kotak suara. Karena itu, Pemkab Bojonegoro musti terus memantau perkembangan pilkades serentak di Bojonegoro.
Sinergi kuat antara pihak-pihak berwenang memang dibutuhkan untuk menyukseskan penyelenggaraan pilkades serentak Bojonegoro. Dengan begitu, pesta demokrasi terbesar Bojonegoro pada 2020 ini akan berjalan lancar tanpa gangguan dan masalah.