Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades serentak digelar akhir Juni ini di Bojonegoro. Tercatat, ada 156 desa di Bojonegoro melakukan Pilkades pada 2019. Untuk mengantisipasi perkara tak diingingkan, Polres Bojonegoro sudah menyiapkan upaya pengamanan.
Pada 2019 ini, akan ada banyak pemilihan kepala desa. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pilkades kali ini dilakukan secara serentak layaknya Pemilu 2019.
Dari data dihimpun, sebanyak 156 desa di 27 Kecamatan akan menggelar hajatan pilkades secara serentak. Tak heran jika suasana meriah dengan umbul-umbul atau alat peraga kampanye terpampang di banyak tempat di Bojonegoro.
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan pilkades, Polres Bojonegoro sudah melakukan sejumlah persiapan. Pengamanan di tingkat Polres hingga Polsek terus ditingkatkan.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli juga memberikan himbauan kepada calon kepala desa untuk bisa mengendalikan masa pendukungnya. Sehingga, situasi keamanan pada pilkades tahun ini bisa terjaga dengan baik.
“Saya atas nama Kapolres Bojonegoro mengingatkan seluruh Cakades untuk tetap menjaga kerukunan, masa tenang harus tenang, jangan ada kampanye terselubung dan jangan sampai ada gesekan,” Kata Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli.
Satu di antara banyak desa yang melaksanakan pilkades serentak adalah Sukorejo. Suasana desa di Kecamatan Bojonegoro itu cukup meriah. Banyak alat peraga kampanye terpampang di sepanjang jalan.
Muhammad Ramadhani, warga Desa Sukorejo mengatakan, suasana pilkades cukup kondusif. Meskipun ada beberapa hal yang menurutnya dapat menimbulkan kericuhan.
“Sampai saat ini masih kondusif. Ramainya mungkin di grup Whatsapp atau media sosial,” ujar pemuda berusia 23 tahun tersebut.
Pelaksanaan pilkades serentak memang rawan gangguan keamanan. Dinamika Pilpres dan Pemilu 2019 sedikit banyak mempengaruhi kontestasi pilkades serentak di Bojonegoro.
Oleh sebab itu, kepolisian yang bertugas untuk menjaga keamanan memang harus terus siaga dan waspada. Sebab, meski kecil, potensi kericuhan tetap ada.
Karena itu, Kapolres menegaskan jika cakades yang menang tak perlu sombong. Atau merayakan kemenangan secara berlebihan. Semua dilakukan agar persaudaraan tetap terjaga dan tak ada gangguan keamanan yang terjadi.
“Bagi yang terpilih jangan sombong dan berbesar hati, yang kalah harus legowo. Yang membuat ribut ataupun kerusuhan berarti tidak cinta dengan desanya, apapun hasil dari Pilkades Serentak 2019 ini, kita harus tetap jaga seduluran,” tutur Kapolres.
Pelaksanaan pilkades yang berdekatan dengan Pemilu 2019 memang menjadi sorotan pihak kepolisian. Jangan sampai keamanan publik terganggu akibat dari dinamika pilkades serentak di Bojonegoro.
Seperti yang ditegaskan Kapolres Bojonegoro, semua pihak harus dapat menahan diri. Semua itu dilakukan agar tercipta keamanan selama pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Bojonegoro.