Pekan Olahraga dan Seni antar Diniyah Takmiliyah (Porsadin) Bojonegoro ke-6 diselenggarakan di lingkungan Ponpes Al Hadi Padangan (4/8/2024). Sebagai bentuk perhatian pemerintah pada Madrasah Diniyah (Madin), Porsadin juga jadi ajang motivasi agar santri siap berkompetisi.
Porsadin Bojonegoro merupakan rangkaian agenda DPC Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Bojonegoro, yang telah diselenggarakan sebanyak 6 kali. Pada penyelenggaraan Porsadin tahun ini, mengambil tema besar: Santri Sehat Cerdas Berkarakter.
Porsadin adalah agenda level kabupaten. Para santri Madin yang ikut berpartisipasi dalam agenda Porsadin ini, merupakan santri-santri pilihan yang sebelumnya telah menjadi juara di tingkat kecamatan. Porsadin menjadi ajang kompetisi juara tingkat kecamatan untuk menjadi juara kabupaten.
Porsadin Bojonegoro ke-6 ini, diikuti sebanyak 582 peserta dari seluruh kecamatan se Kabupaten Bojonegoro. Total ada sebanyak 17 buah cabang yang dipertandingkan. Meliputi lomba Tahfidz, Juz Amma, Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Wustho, Catur, Lari, hingga pembacaan Puisi Islami.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, H. Abdul Wahid, S.Ag., M.Pd.I, saat diwawancara mengatakan, Madrasah Diniyah (Madin) adalah pagar akidah bagi para remaja di era digital. Namun, perhatian terhadap Madin masih sangat minim. Karena itu, agenda Porsadin ini bagian dari perhatian khusus untuk Madin.
“Harus diakui, selama ini Madin masih kurang mendapat perhatian. Karena itu, ini saatnya menggemakan besarnya jasa Madin” ucap Abdul Wahid.
Lebih jauh Wahid menjelaskan, selain bentuk perhatian khusus dari pemerintah, khususnya Kemenag, agenda Porsadin ini juga harus jadi ajang mempertebal potensi sekaligus bakat para santri. Porsadin, menurut Wahid, harus menjadi ajang motivasi agar para santri juga siap berkompetisi di dunia nyata.
“Ini ajang untuk memotivasi agar para santri berani tampil berprestasi” tegasnya.