Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) didukung ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) buka ruang pasar digital.
UMKM di Indonesia telah menorehkan berbagai prestasi. Tercatat, per bulan Maret 2021, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto mencapai 61,07 persen atau senilai 8,573 triliun rupiah. Meskipun begitu, UMKM tampaknya masih kesulitan mengakses pasar digital. Di Bojonegoro dan Tuban, masalah akses adalah alasan utama mengapa UMKM belum beranjak ke dunia ekonomi digital.
Sadar akan pentingnya penciptaan akses ke pasar digital bagi UMKM Bojonegoro-Tuban, Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) serta Social Research Centre (SOREC) dengan dukungan penuh oleh SKK Migas dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) secara resmi meluncurkan platform penjualan digital bernama Padipadi pada hari Selasa, 14 Desember 2021 di Hotel Aston Bojonegoro.
Membawa tema “Digitalisasi Mandiri: UMKM Produktif UMKM Inovatif”, acara peresmian ini dihadiri oleh Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UMKM, perwakilan Menteri Koperasi dan UMKM, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Bojonegoro Drs. Sukaemi, M.Si., perwakilan SKK Migas Indra Zulkarnain, perwakilan EMCL Ichwan Arifin, dan perwakilan PSPK-SOREC UGM Dr. Arie Sujito.
Dalam sambutannya, Teten Masduki menekankan pentingnya dunia digital bagi UMKM di Indonesia serta mengapresiasi PSPK, SOREC, dan EMCL yang telah melakukan program peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM di Bojonegoro-Tuban.
“Digitalisasi menjadi salah satu hal penting dalam upaya memajukan UMKM. Saya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh PSPK, SOREC dan EMCL,” ucapnya.
Di sisi lain, Dr. Mohammad Riza Damari menyoroti pentingnya kolaborasi dalam upaya membangun ekosistem ekonomi digital.
“Kuncinya adalah kolaborasi dari berbagai pihak, baik itu kampus, pemerintah, dan swasta,” tegasnya.
Dr. Arie Sujito sebagai perwakilan PSPK-SOREC UGM mengungkapkan bahwa tema digitalisasi yang diangkat oleh kegiatan ini sesuai dengan zaman perubahan teknologi.
“Tajuk digitalisasi sesuai dengan era transformasi teknologi saat ini, sehingga diharapkan momen transformasi ini menjadi momen berharga bagi UMKM,” tukasnya.
Sukaemi selaku Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan UMKM juga menggarisbawahi komitmen pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk memajukan UMKM melalui digitalisasi ekonomi.
“Acara seperti ini merupakan acara yang beriringan dengan program yang dijalankan Pemkab. Pemkab sudah berupaya bagaimana menata ulang perekonomian mikro. Salah satu hal yang didorong adalah pemasaran digital. Maka, adannya kanal digital ini sangat membantu UMKM,” tuturnya.
Perwakilan SKK Migas mengatakan bahwa kegiatan semacam ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap perekonomian lokal.
“Ekonomi mempunyai porsi anggaran terbesar kedua setelah infrastruktur, hal ini merupakan wujud komitmen meningkatkan perekonomian lokal,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Ikhwan Arifin menyampaikan harapannya terkait peluncuran kanal digital kali ini.
“EMCL punya komitmen menguatkan masyarakat sekitar blok Cepu dalam hal kapasitas dan kemampuan. Kanal digital yang hadir diharapkan mampu membuka pasar yang lebih lebar,” imbuhnya.
Siti Nurul Hidayati, salah satu peserta program, menyatakan harapannya setelah mengikuti acara hari ini.
“Dengan mengikuti program ini saya berharap bisa membantu saya untuk memasarkan dengan cara online karena saya belum begitu memahaminya,” katanya.