Kabar baik hadir di bidang kesehatan Bojonegoro. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan memastikan bahwa semua Puskesmas di Kabupaten Bojonegoro akan siap siaga selama 24 jam.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro berusaha untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di semua tingkatan. Termasuk pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di semua kecamatan.
Peningkatan pelayanan di puskesmas ini merupakan salah satu wujud dari 17 program prioritas Pemkab Bojonegoro, di bawah Bupati Anna Mu’awanah.
Salah satu wujudnya adalah memaksimalkan pelayanan rawat inap 24 jam. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bojonegoro, dr Fitri Munira Pitaloka, Puskesmas di semua kecamatan di Bojonegoro akan buka 24 jam.
“Peningkatan program kita itu adalah dengan memaksimalkan pelayanan rawat inap 24 jam,” kata Fitri Munira Pitaloka.
Fitri juga menjelaskan, dari 36 Puskesmas yang tersebar di 28 Kecamatan di Bojonegoro, sebanyak 26 Puskesmas sekarang ini telah berstatus rawat inap. Sedangkan sisanya sudah memberlakukan pelayanan 24 jam.
Bahkan pelayanan persalinan juga sudah menggunakan sistem 24 jam. Ini adalah wujud dan upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan di Bojonegoro.
“Untuk pelayanan ibu melahirkan ini semua Puskesmas sudah menerapkan sistem 24 jam,” tegasnya.
Selain memberikan pelayanan 24 jam, peralatan kesehatan di Puskesmas secara bertahap juga sudah memenuhi standar. Termasuk untuk menangani kelahiran guna menekan jumlah kematian ibu dan bayi.
Terkait masalah kurangnya tenaga medis Fitri mengatakan jika Bojonegoro masih membutuhkan banyak personel. Karenanya, Dinas Kesehatan terus melakukan upaya penambahan tenaga medis professional.
“Kita sekarang ini masih membutuhkan tenaga analis laboratorium dan apoteker. Sehingga, untuk mencukupi hal itu tetap berupaya melakukan perekrutan,” ujarnya.
Pembangunan fisik untuk meningkatkan sarana dan pra sarana puskesmas juga terus dilakukan dengan menggunakan kucuran anggaran APBD dan APBN.
Sebab, masalah kesehatan, lanjut wanita berhijab ini, merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan menjadi salah satu indikator penting dalam peningkatan indeks pembangunan manusia atau IPM.
Di lapangan, memang masih banyak terjadi masalah dalam hal pelayanan. Mulai dari antrean yang panjang, peralatan medis yang tak memadai hingga petugas yang minim. Hal-hal seperti itu harus mendapatkan perhatian lebih oleh para pemangku kebijakan.
Salah satu warga yang sering menggunakan layanan puskesmas adalah Siti Fatimah. Menurut perempuan yang berasal dari Kecamatan Bojonegoro tersebut, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dari pelayanan puskesmas di Bojonegoro.
“Petugasnya kadang tidak ramah atau peralatan yang ada di puskesmas juga kurang memadai. Padahal puksesmas ini penting bagi masyarakat,” katanya kepada Jurnaba.co
Pemerintah harus tanggap terhadap keluhan dari masyarakat. Apa yang dirasakan oleh masyarakat sebagai pengguna layanan bisa dipakai sebagai parameter dalam menentukan kebijakan maupun regulasi.
Layanan kesehatan yang baik bagi semua kalangan masyarakat memang sangat dibutuhkan. Dengan pelayanan kesehatan yang baik, puskesmas bisa membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bojonegoro.
Dengan terobosan-terobosan baru, keberadaan puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada banyak orang.