Dulu, untuk nonton film-film hollywood lawas kita harus nyewa DVD atau VCD ke rental. Namun di era digital seperti saat ini, menonton film favorit bisa langsung menggunakan gadget melalui layanan streaming video yang terus bermunculan.
Sekitar awal 2000-an lalu, Bojonegoro punya banyak tempat persewaan atau rental VCD dan DVD film. Mereka hadir untuk memenuhi kebutuhan penggila film di Kota Ledre. Maklum, Nabs. Saat itu tidak ada bioskop yang bisa dituju warga Bojonegoro. Cara untuk nonton film ya sewa VCD atau DVD.
Salah satu tempat persewaan VCD atau DVD yang cukup populer di Bojonegoro kala itu adalah Rental Arif. Lokasinya berada di Jalan Panglima Polim. Tempatnya tersembunyi. Harus masuk gang kecil dulu sebelum akhirnya bisa ke rental yang punya banyak koleksi VCD tersebut.
Rental Arif ini memang jadi jujukan warga Bojonegoro yang ingin melihat film-film box office lawas. Reisza Romadona jadi satu dari sekian banyak pelanggan Rental Arif yang dulu gemar meminjam VCD di tempat tersebut. Pria yang akrab disapa Dona tersebut kerap meminjam film hollywood lawas.
“Dulu saya ingat banget pernah sewa VCD film American Ninja di Rental Arif. Koleksinya cukup lengkap di situ. Bahkan ada VCD tentang gulat WCW juga,” ungkap Dona.
Di awal 2000-an, Rental Arif ini memang banyak dikunjungi. Terutama oleh kalangan pelajar. Itu karena ada potongan khusus bagi yang menggunakan kartu pelajar untuk menyewa. Tak heran jika Rental Arif kerap didatangi oleh anak-anak SMA maupun SMP.
Sayangnya nih Nabs, Rental Arif tak bisa bertahan lama. Seiring perkembangan teknologi, mulai jarang orang yang menyewa VCD maupun DVD. Rental Arif pun akhirnya tutup.
Hal yang tak jauh berbeda juga dialami oleh persewaan DVD film yang lebih modern yakni Atlantis. Atlantis sempat jadi tempat kumpul pencinta film Bojonegoro antara tahun 2011 hingga 2014. Rental film yang dulunya ada di Jalan Diponegoro tersebut akhirnya juga gulung tikar akibat sepinya penyewa.
Padahal, Atlantis dulu sangat ramai. Mereka jadi jujukan utama moviegoers Bojonegoro karena punya koleksi yang lengkap dan selalu terbaharui.
Namun lagi-lagi, karena perkembangan teknologi terkini, Atlantis juga tak bisa hidup lama. Orang-orang lebih memilih menggunakan layanan video streaming atau mengunduh film terbaru lewat internet.
Meredupnya bisnis persewaan DVD film memang sudah diprediksikan jauh-jauh hari. Indikasi mulai terlihat saat jaringan persewaan DVD film internasional yakni Blockbuster menutup gerainya pada 2013. Blockbuster merupakan penyedia layanan sewa DVD film asal Inggris.
Mereka sempat melakukan ekspansi hingga ke Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Sayangnya, pada 2013 mereka menutup semua gerainya karena merasakan dampak dari maraknya layanan streaming dan persewaan digital. Blockbuster akhirnya menyatakan bangkrut pada tahun 2013 tersebut.
Banyaknya layanan video streaming atau sewa film secara digital yang muncul membuat pola konsumsi film masyarakat pun berubah. Akibatnya, kejayaan tempat persewaan DVD atau VCD runtuh.
Kini, dengan hanya menggunakan telepon genggam, kita sudah bisa menikmati ratusan hingga ribuan judul film dari berbagai genre dan negara. Tinggal rebahan, film favorit langsung bisa ditonton. Sebuah pergeseran budaya yang amat cepat dan tak terkira sebelumnya.