Pada 12 maret 2009, tepat di hari ulang tahunnya ke-60, Persibo Bojonegoro berhasil menorehkan tinta emas di persepakbolaan Indonesia. Saat itu, Persibo yang masih berada di kasta kedua, berhasil mempecundangi tim divisi teratas bertabur bintang, Pelita Jaya.
Persibo Bojonegoro pernah mencatatkan beberapa prestasi gemilang sepanjang eksistensinya di persepakbolaan Indonesia. Salah satu yang mungkin bakal terus dikenang adalah keberhasilan mengalahkan tim-tim ISL atau divisi teratas Liga Indonesia.
Seperti yang terjadi di ajang Copa Indonesia 2009. Saat itu, Persibo terus melaju. Hingga di babak 16 besar, anak asuhan Sartono Anwar saat itu dipertemukan dengan Pelita Jaya.
Perlu diketahui, kala itu Persibo masih menghuni Divisi Utama (setara Liga 2). Sementara Pelita Jaya yang disokong oleh Bakrie Group berada di Indonesian Super League alias ISL (setara Liga 1).
Perbedaan kasta membuat Persibo tak terlalu diunggulkan di babak 16 besar ini. Namun, Laskar Angling Dharma berhasil membalikkan semua prediksi.
Pada leg pertama di kandang Pelita Jaya, Persibo sukses meraih kemenangan tipis 1-0. Gol semata wayang Persibo dibukukan oleh Samsul Arif. Kemenangan 1-0 ini jadi modal yang sangat berharga bagi Persibo di leg kedua.
Leg kedua yang dimainkan di Stadion Letjen H. Sudirman cukup spesial bagi Persibo. Bagaimana tidak, pertandingan tersebut bertepatan dengan ulang tahun Persibo ke-60.
Laga melawan Pelita Jaya di kandang sendiri ini dipenuhi oleh lebih dari 15 ribu pasang mata. Stadion Letjen H. Sudirman jadi lautan orange sore itu. Gemuruh dari Boromania terdengar dari seluruh sudut stadion
Pada laga ini, Persibo sebenarnya hanya membutuhkan hasil imbang saja untuk bisa lolos ke babak 8 besar. Namun pelatih Persibo, Sartono Anwar lebih menginginkan permainan terbuka.
Sejak peluit dibunyikan, kedua tim sama-sama mengambil inisiatif menyerang. Pelita Jaya yang tak ingin malu akhirnya berhasil mencetak gol terlebih dulu melalui Jusmadi di menit ke-21.
Keunggulan Pelita Jaya ini tak bertahan lama. Empat menit berselang, Persibo sukses menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Iswandi Dai. Skor imbang ini bertahan hingga babak pertama usai.
Pada babak kedua, Pelita Jaya makin sering menekan Persibo. Namun dengan ketenangan lini belakang yang dipimpin oleh Slamet Sampurno dan Hary Prasetyo, gawang Persibo tetap aman.
Persibo justru berhasil membalikkan keadaan lewat gol Nur Hidayat pada menit ke-60. Kemudian, Persibo berhasil menambah keunggulan lewat pemain asli Bojonegoro, Samsul Arif.
Tak cukup sampai di situ, Varney Pas Boakay makin menenggelamkan Pelita Jaya melalui golnya di menit ke-75. Dalam sekejap, Persibo mampu unggul 4-1 atas Pelita Jaya.
Tersentak dengan 3 gol Persibo di babak kedua, Pelita Jaya makin tampil menyerang. Intensitas serangan Pelita Jaya akhirnya berhasil memberikan 2 gol yang dicetak pada menit akhir laga.
Di sisa waktu yang ada, Pelita Jaya tak mampu mengejar ketertinggalan. Skor 4-3 untuk kemenangan Persibo bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Hasil ini membuat Persibo lolos ke babak 8 besar Copa Indonesia dengan keunggulan agregat 5-3.
Kemenangan atas Pelita Jaya ini jadi kado indah di ulang tahun Persibo ke-60. Hasil laga tersebut juga makin memantapkan julukan Persibo Bojonegoro sebagai The Giant Killer.