Bantuan, memang tak sebesar gaji bulanan atau harta warisan. Tapi, sekecil apapun bentuknya, ia membuktikan bahwa kepedulian enggan berhenti dan kemanusiaan belum mati.
Covid 19 tak hanya melahirkan kecemasan dan kekhawatiran. Ia juga menumbuhkan rasa kemanusiaan akan nasib sesama. Gusdurian peduli contoh kecilnya.
Gusdurian yang memang fokus pada aksi kemanusiaan, mulai himpun kepedulian untuk sesama. Memberikan bantuan berupa obat-obatan dan masker pada masyarakat.
Menghimpun sponsor dari sejumlah organ seperti Ansor-Banser, GKJTU, GKI, PMII, IPNU, BAMAG, FKUB, OMK Kota Bojonegoro dan PT. Sidomuncul, mereka berikan sumbangan untuk masyarakat.
“Sementara ini bantuan berupa sembako, obat-obatan, masker, dan desinfektan.” Kata Kaji Hery, Relawan Gusdurian Peduli (4/5).
Hery menjelaskan, sudah hampir sepekan ini dia bersama kawan-kawan bergerak. Sasaran target dari aksi Gusdurian, adalah para pekerja rumahan, driver, pedagang, dan masyarakat umum yang terdampak Covid.
Sementara ini, pihaknya lakukan pendistribusian di kawasan Kota Bojonegoro. Khususnya di 4 kecamatan; Kota, Trucuk, dan Kalitidu. Kegiatan Gusdurian Peduli, kata dia, akan terus dilakukan selama pandemi masih terjadi.
“Kegiatan akan terus dilakukan sambil mengumpulkan bantuan-bantuan dari orang-orang baik.” Ungkap dia.
Hery menambahkan; jika bantuan berupa barang, bisa langsung dikirim ke posko. Sedang untuk bantuan berupa uang, bisa langsung dikirim ke rekening Gusdurian Peduli.
Kemanusiaan dan kepedulian memang harus jadi prioritas di tengah kecemasan yang memicu maraknya bencana sosial akibat Covid 19.
Saat seperti ini, kepedulian berupa bantuan apapun, bisa dilakukan oleh siapapun. Tak peduli lembaga atau perorangan. Yang paling penting adalah adanya perhatian bagi mereka yang terdampak Covid 19.
Bantuan, memang tak sebesar gaji bulanan atau harta warisan. Tapi, sekecil apapun bentuknya, ia membuktikan bahwa kepedulian enggan berhenti dan kemanusiaan belum mati.