Ada peribahasa: banyak jalan menuju Roma. Di dunia pendidikan: banyak upaya meningkatkan minat belajar siswa.
Belajar sangatlah penting bagi anak khususnya pada anak yang masih duduk di bangku sekolah, karena dalam hadis nabi juga sudah di jelaskan bahwasanya, “Belajarlah sampai kamu masuk ke liang lahat” tentu hadis tersebut sudah masyhur di kalangan masyarakat.
Yang dapat diartikan bahwa belajarlah sampai kapanpun sampai kita masuk ke liang lahat atau sampai kita meninggal, kita dianjurkan untuk selalu belajar.
Nabs, belajar merupakan faktor penting dalam menjalankan hidup, tanpa belajar kita tidak akan bisa mengerti tentang suatu hal. Maka dari itu, belajarlah karena Allah sudah memberikan keistimewaan pada kita yakni manusia yang diberi akal untuk berpikir tentang hidup, pelajaran, alam sekitar, dan lain sebagainya.
Namun, belajar tidak akan sempurna tanpa adanya guru yang mendidik kita yang menuntun dari kita tidak tahu menjadi tahu. Tanpa adanya guru, proses belajar tidak akan berhasil. Selain guru, faktor utama yang memicu adanya keberhasilan dalam belajar yakni minat, motivasi, dan semangat dalam diri kita sendiri untuk belajar.
Jadi sangat perlu menumbuhkan semangat dalam diri untuk selalu belajar, belajar, dan belajar. Lawan rasa malas, rasa tidak ingin tahu, dan tumbuhkan rasa semangat, kepo terhadap pengetahuan, dan rasa haus ilmu dan pengetahuan dalam belajar, Nabs.
Usaha guru dalam meningkatkan minat belajar pada siswanya juga sangat keras demi mewujudkan generasi milenial yang berprestasi, berpikir kritis, dan selalu mampu menghadapi era zaman yang perkembangannya sangat pesat ini.
Cara guru dalam meningkatkan minat belajar siswa yakni selalu memberi motivasi pada siswa, dan di sekolah juga didirikan perpustakkan dimana perpustakaan tersebut terdapat buku-buku yang tidak hanya berisikan pelajaran matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan lain sebagainya.
Namun juga terdapat buku cerita yang dimana buku tersebut diakhir cerita ada motivasi-motivasi yang mengajak pada siswa untuk bisa berpikir kritis tentang Negara, masyarakat, dan lain sebagainya.
Selain itu, guru juga mengajak siswa untuk belajar diluar ruangan, jadi siswa tidak jenuh belajar di ruangan karena siswa juga perlu belajar di alam bebas seperti belajar melakukan observasi/pengamatan.
Guru juga memotivasi dirinya sendiri untuk selalu belajar dan selalu bisa mengajak anak didiknya belajar demi keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Penulis adalah mahasiswi Prodi PAI Fakultas Tarbiyah (FT) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro.