Idul Fitri tahun ini (2023) cukup menarik. Sebab, bebarengan dengan Hari Bumi dunia. Nabs, berikut ini sejarah dan asal-usul peringatan Hari Bumi.
Hari Bumi (Earth Day) dirayakan setiap tahun pada tanggal 22 April untuk memperingati gerakan lingkungan yang bermula di Amerika Serikat pada tahun 1970. Gerakan ini dimulai sebagai respons terhadap kekhawatiran yang meningkat terhadap polusi lingkungan, khususnya di Amerika Serikat.
Pada tahun 1962, buku berjudul Silent Spring karya Rachel Carson diterbitkan, mengungkapkan dampak buruk penggunaan pestisida terhadap lingkungan. Buku ini menjadi sangat populer dan memicu perdebatan tentang dampak manusia terhadap alam.
Pada tahun 1969, sebuah insiden pembuangan limbah kimia di Santa Barbara, California, menghasilkan ledakan kekhawatiran lingkungan di seluruh Amerika Serikat.
Tidak lama setelah itu, Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin mengajukan gagasan untuk mengadakan Hari Bumi nasional yang bertujuan untuk menghormati keindahan bumi dan untuk mempromosikan kesadaran akan lingkungan.
Hari Bumi pertama diadakan pada tanggal 22 April 1970, dan diperingati oleh jutaan orang di seluruh Amerika Serikat. Acara ini berhasil mengumpulkan dukungan dan menciptakan momentum untuk gerakan lingkungan.
Pada Hari Bumi tahun 1990, gerakan ini mencapai titik tertinggi, di mana lebih dari 200 juta orang dari 141 negara ikut serta dalam aksi-aksi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan.
Hari Bumi kemudian diakui sebagai acara global oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2009, dan sejak itu diperingati oleh jutaan orang di seluruh dunia setiap tahunnya.
Sekarang, Hari Bumi dijadikan sebagai kesempatan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan lingkungan, seperti pembersihan sampah di lingkungan, penghematan energi, dan mengadakan seminar atau diskusi tentang isu-isu lingkungan.
Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi kesejahteraan kita semua.