Vertical garden Bojonegoro memang dibangun para pekerja sungguhan yang super cepat dan disiplin. Saking cepatnya, para pekerja tersebut bagaikan jin yang diminta Bandung Bondowoso membangun 1000 candi untuk Roro Jongrang.
Ada yang berbeda dengan penampilan Kota Bojonegoro pada akhir 2019 ini. Yakni keberadaan vertical garden. Dengan cepat, vertical garden ini jadi ornamen khas di tiap sudut kawasan Kota Ledre.
Di beberapa sudut kota, nampak sebuah tembok yang dindingnya berisikan aneka ragam tanaman. Tanaman berjejer rapi secara mendatar. Itulah Nabs, yang disebut dengan vertical garden.
Secara sederhana, vertical garden (atau biasa disebut juga dengan green wall) merupakan taman yang dibangun pada bidang yang berdiri tegak lurus dengan tanah. Biasanya, vertical garden dibuat di rumah atau daerah yang punya keterbatasan lahan.
Menurut Kepala Seksi Pertamanan dan Pemakaman Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Bojonegoro, Dony Setyawan, vertical garden yang dibangun di Bojonegoro ini berbeda dengan daerah atau kota lain.
“Taman ini terdiri dari polycarbonate dan geotextile. Selain itu, taman vertical garden di Bojonegoro juga dilengkapi dengan tandon air dan selang, yang bisa melakukan penyiraman secara otomatis,” ujar Dony Setyawan.
Aneka ragam bunga yang indah jadi penghias utama vertical garden yang tersebar di beberapa sudut jalan Kota Bojonegoro. Seperti di Jalan Mas Tumapel, Jalan Dr Soetomo, Jalan TGP, Jalan Veteran hingga Jalan Imam Bonjol.
Kagetkan Banyak Warga
Keberadaan vertical garden ini memang cukup mengagetkan warga Bojonegoro. Pasalnya, kemunculan serta pengerjaannya super cepat. Tiba-tiba puluhan vertical garden sudah tersebar seantero kota.
Bagi yang sangat jarang keluar rumah atau hidup di perantauan, pastinya akan kaget melihat banyaknya vertical garden. Contohnya, Yulian Ajiyasa. Dia kaget bukan kepalang ketika mendapati banyak vertical garden di tanah kelahirannya.
“Kaget juga ketika tiba-tiba sudah ada banyak vertical garden. Mungkin kontraktor pakai jin-nya Bandung Bondowoso makanya cepat jadi,” canda pemuda Desa Campurejo tersebut kepada Jurnaba.co
Pendapat Yulian yang membawa sosok Bandung Bondowoso ini menarik dan menggelitik. Kita tentu tahu bagaimana cerita dari Bandung Bondowoso. Seorang pangeran yang harus membuat 1000 candi agar bisa mendapatkan sang pujaan hati, Roro Jongrang.
Dalam waktu semalam, Bandung Bondowoso memang harus bersusah payah membangun seribu candi. Untuk mewujudkannya, Ia harus meminta pertolongan dari ratusan jin, demit, hingga aneka ragam mahluk halus.
Meski pada akhirnya, Bandung Bondowoso gagal membangun 1000 candi dan gagal pula mendapatkan cinta Roro Jongrang. Hiks.
Vertical garden di Bojonegoro memang dibangun para pekerja sungguhan yang super cepat dan disiplin. Saking cepatnya, para pekerja tersebut bagaikan jin yang diminta Bandung Bondowoso membangun 1000 candi untuk Roro Jongrang.
Mudah-mudahan vertical garden ini bisa awet dan jadi identitas baru Kota Bojonegoro ya, Nabs. Dan semoga pembangunan infrastruktur Bojonegoro di sektor lain seperti trotoar dan gorong-gorong, bisa secepat pembangunan vertical garden.