Warkop yang buka 24 jam tersebut memberi bantuan wifi secara cuma-cuma bagi siswa yang kesulitan mendapatkan akses internet untuk sekolah online. Tidak tanggung-tanggung, bahkan dengan bonus segelas teh hangat dan gorengan. Keren bukan?
Terlihat beberapa siswa berseragam di sebuah warung kopi. Mereka tampak sibuk memegang gawai. Gelas teh hangat tersedia di atas meja, seolah siap untuk disruput. Potret tersebut tampak dari unggahan akun Instagram @warkoppitulikur, Selasa (21/7).
Warkop yang buka 24 jam tersebut memberi bantuan wifi secara cuma-cuma bagi siswa yang kesulitan mendapatkan akses internet untuk sekolah online. Tidak tanggung-tanggung, bahkan dengan bonus segelas teh hangat dan gorengan. Keren bukan?
Meski begitu, ada yang wajib diketahui. Fasilitas dan layanan tersebut berlaku hanya untuk belajar, bukan untuk bermain game apapun. Jargon tertulis “SEKOLAH YES GAME NO!!!” dengan huruf kapital. Mata akan menangkapnya dengan jelas.
“Ingat ya hanya untuk belajar bukan main game online atau lainnya,” tulis akun tersebut pada penggalan caption.
Baca juga: Melawan Stigma Ngopi tapi Pesen Es Teh
Jangan salah sangka. Pelajar itu bukannya bolos sekolah. Malah sebaliknya, mereka masuk kelas secara virtual. Pasalnya, selama pandemi diterapkan kebijakan sekolah online. Ini demi meminimalisir penularan Covid-19.
Warung Kopi Pitulikur memang perlu diacungi jempol. Warkop di Surabaya ini membantu menyediakan wifi secara gratis. Namun, itu semua berlaku bagi pelajar atau orang tua siswa. Khususnya mereka yang kesulitan koneksi internet.
Jadi untuk kaum hape miring, jauh-jauh sana. Jangan datang saat jam pelajaran berlangsung. Beri ruang bagi yang ingin belajar dengan tenang. Bergantian kan bisa. Nanti juga ada waktu main game dengan wifi gratis secara khusyuk.
Memang demikian tidak bisa dipaksakan. Pasalnya, warung kopi juga usaha yang cukup terdampak pandemi Covid-19. Belajar atau bermain game ialah hak pengunjung. Pengkondisian semacam itu tergantung pemilik usaha warkop.
Gerakan solutif Warkop Pitulikur menuai banyak pujian. Selama dua hari, sudah lebih dari 6 ribu menekan tombol Like. Selain itu, komentar positif juga diberikan para netizen budiman.
“Luar Biasa cak conk, mugo-mugo makin jembar rejekine Aamiin Aamiin YRA,” tulis @believenalendra.
“Pejabat kalah ambek bakul warung,” tulis @rizalydha.
“Panjang umur, orang baik,” tulis @putrimnft.
Baca juga: 5 Tempat Ngopi Unik di Bojonegoro
Terang sekali bahwa gerakan Warkop Pitulikur menjadi inspirasi. Gerakan positif ini perlu diikuti warung kopi lainnya. Sebuah bentuk rasa keperdulian yang bisa ditiru. Terutama di masa pandemi yang merepotkan masyarakat.
Menurut unggahan terakhir akun IG-nya, Warkop Pitulikur turut menerapkan protokol kesehatan. Ini sangat penting diperhatikan dan dilakukan. Pasalnya, aktivitas tersebut juga mengundang kerumunan masa.
Warung kopi tidak melepas perannya di saat pandemi Covid-19. Bagi para pelajar atau orang tua siswa, fasilitas wifi gratis menjadi solusi. Khususnya bagi masyarakat yang kesulitan koneksi internet.
Semua susah, semua repot, semua bingung. Terlebih masyarakat menengah bawah yang memiliki keterbatasan. Lalu, apa salahnya saling membantu? Sekecil apapun itu patut disyukuri.