Sepak bola selalu jadi kendaraan empuk bagi politisi. Sebab, mampu menarik ribuan massa. Wanur FC buktinya.
Jumat (23/8) sore, permainan sepak bola terlihat agak berbeda. Pertandingan antar kampung di Desa Ngumpakdalem Bojonegoro, Jawa Timur, tidak ditonton ribuan massa. Namun, animo masyarakat untuk menonton sepak bola antar kampung ini cukup meyakinkan adik kandung Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, untuk ikut bertanding.
Setyo Wahono, adik kandung Pratikno, saat ini memang sedang digadang-gadang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Bojonegoro. Setiap kegiatannya selalu menjadi sorotan publik. Bahkan, bakal calon yang diusung mayoritas partai di Bojonegoro ini, menjadi daya tarik politisi lain untuk ikut serta.
Dukungan hampir semua partai membuat Wahono dianggap sudah menang sebelum tanding. Tak jauh beda dengan yang terjadi pada Ridwan Kamil di pilkada Jakarta, daya tarik Wahono bagai magnet kutub utara. Banyak orang yang tiba-tiba mendeklarasikan dukungannya.
Kembali soal sepak bola tadi sore. Wahono menjadi bintang laga persahabatan antara Pemerintah Desa Ngumpakdalem dengan Relawan Wahono-Nurul (Wanur). Wahono mencetak gol kemenangan dan hampir beberapa kali mencetak gol tambahan. Peluit akhir menetapkan kemenangan tim Wahono dengan skor 2-1.
Para pemain Ngumpakdalem FC diisi oleh kepala desa dan tokoh seperti Pengasuh Pondok Pesantren Al Rosyid KH Alamul Huda yang sekaligus Ketua MUI Bojonegoro. Sedangkan Wanur FC diperkuat pengurus Persatuan Sepak Bola Bojonegoro (Persibo). Mulai dari CEO Persibo hingga bagian operasional tim ikut bermain membela tim Wahono.
Warga dan simpatisan memenuhi Lapangan Rajekwesi Desa Ngumpakdalem. Penonton tumpah ruah hingga memenuhi jalan akses masuk kawasan Gedung Olah Raga Kabupaten Bojonegoro itu. Sebagian nampak ada yang antusias menonton pertandingan, sebagian ada yang hanya ingin bersalaman dan berfoto dengan Wahono.
Kemenangan Tim Relawan Wahono Nurul Azizah (meskipun Nurul tidak nampak di lokasi) seakan menegaskan setiap kemenangan adalah milik mereka. Wajah ceria para pemain mewarnai akhir pertandingan. Termasuk pemain dari kalangan pengurus Persibo dan sebagian kepala desa.
KH Alamul Huda yang akrab disapa Gus Huda, mengamini kemenangan Tim Wahono-Nurul Azizah. Bahkan dia menyebut keduanya sebagai pemimpin Bojonegoro masa depan. “Mas Wahono dan Mbak Nurul adalah putra putri asli Bojonegoro yang mampu memahami dan peduli dengan warga Bojonegoro,” ujarnya.
Barangkali klaim Gus Huda tidak berlebihan. Begitu pula kegembiraan manajemen Persibo. Ekspresi yang lazim ditunjukkan kelompok yang ingin pergantian kekuasaan di Kabupaten Bojonegoro. Mengubah keadaan yang sebelumnya seakan didominasi Anna Muawanah, Bupati sebelumnya.
“Semoga kemenangan Indonesia berlanjut untuk kemenangan kita di masa mendatang,” tegas Wahono menutup sambutannya. Seolah dia ingin menegaskan bahwa dominasinya saat ini bagian dari skenario kemenangan politik nasional. Memborong partai, menang melawan kotak kosong. Mungkin lho ya. Hasil akhirnya kita lihat nanti setelah 27 November 2024.