Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Redaksi

Belajar dari Blackpink dan Bagaimana Jika Mereka Diundang ke Bojonegoro

Redaksi by Redaksi
December 12, 2018
in Redaksi
Belajar dari Blackpink dan Bagaimana Jika Mereka Diundang ke Bojonegoro
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Terlepas dari kontroversi Blackpink yang sejak beberapa hari ini meramaikan linimasa, banyak hal positif yang bisa kita pelajari dari mbak-mbak asal Korea Selatan tersebut. Salah satunya, pelajaran tentang persatuan dan Bhineka Tunggal Ika.

Popularitas Blackpink di dunia hiburan internasional teramat impresif. Terutama di Indonesia. Bahkan, saking populernya, sempat tuai kontroversi hingga melahirkan petisi pemboikotan iklan Blackpink di televisi.

Nabs, kita semua pasti tahu jika belakangan ini Shopee gencar menayangkan iklan yang dibintangi Blackpink di televisi Indonesia. Upaya Shopee meningkatkan awarness tersebut, nyatanya berbuah masalah.

Iklan yang dibintangi Blackpink menyulut kontroversi di kalangan masyarakat. Sebab, pakaian doi dianggap terlalu seksi dan tidak layak ditayangkan di televisi. Terutama kepada penonton yang masih di bawah umur.

Kontroversi tersebut berujung petisi yang dibuat seorang netizen Indonesia pada situs Change.org. Melalui petisi tersebut, si netizen, Maimon Herawati, meminta agar Komisi Penyiaran Indonesia melarang penayangan iklan Shopee di televisi.

Padahal nih, Nabs, semakin dipetisi, popularitas Blackpink justru kian meroket. Sama kayak pas hujan-hujan maem gorengan dipetisi, kan rasa gorengannya tambah nikmat. Iya, kan ya? Hmm

Apalagi, setelah salah satu lagunya yang berjudul Ddu-Du Ddu-Du dicover sama the Queen of Coplo in The World, mbak Via Vallen, banyak pecinta koplo yang mulai mengenal Black pink.

Dan kau tahu, ketika Koploers dan K-popers bersatu-padu, tentu bakal mengangkat popularitas hingga melampaui batas maksimal. Buktinya, orang yang sebelumnya hanya mengenal Black Metal kini mulai tahu Blackpink.

Grup K-Pop beranggotakan Jisoo, Jennie, Lisa, dan Rose ini dibentuk pada 2016. Baru dua tahun dan lagunya nggak ada 10 lagu. Itupun yang terkenal hanya beberapa—- Seperti: Square One, Whistle dan, tentu saja, Ddu-Du Ddu-Du —- tapi bisa terkenal. Kekerenan mana lagi coba yang kita ragukan dari mbak-mbak Blackpink ini.

Blackpink nih, Nabs, adalah contoh sejati bagaimana popularitas bisa didapat dalam waktu cepat. Ingat, hanya dua tahun mereka bisa terkenal. Kamu aja udah tiga tahun cuma berteman dan nggak berani ngungkapin perasaan. Paizeee

Tak hanya di Asia saja, popularitas Blackpink juga sampai ke Benua Biru. Lewat single berjudul “Ddu-Du Ddu-Du”, Blackpink mampu menembus tangga lagu di Britania Raya. Tak berhenti sampai di situ. Blackpink juga mampu menembus tangga lagu Bilboard Amerika Serikat lewat lagu Square.

Coba pikir, hanya dalam waktu dua tahun, Blackpink mampu menginvasi Benua Biru dan Amerika dengan cukup mudah. Meski berasal dari Korea Selatan, Blackpink sebenarnya punya cita rasa internasional yang sangat mumpuni.

Jennie dan Rose sangat fasih berbahasa Inggris. Jennie pernah menempuh pendidikan di Selandia Baru. Sedangkan Rose sendiri lahir di Auckland, New Zealand dan besar di Australia. Bahkan Lisa, sebenarnya berasal dari negeri Gajah Putih alias Thailand. Hanya si Jisoo yang benar-benar asli Korea Selatan.

Persatuan, Nabs. Persatuan! Untuk jadi populer, kamu harus bersatu dalam perbedaan. Blackpink contohnya, mereka memegang teguh Bhineka Tunggal Ika kan ya?

Nabs, di Bojonegoro, beberapa bulan ini banyak sekali calon legislatif yang ramai-ramai mempopulerkan diri dengan berbagai cara. Bahkan, ada yang investasi sosialnya dipersiapkan sejak 3 hingga 5 tahun lalu demi populer di masyarakat.

Nah, Nabs, kenapa sih mereka-mereka itu nggak kepikiran buat belajar dari Blackpink. Ingat, hanya dua tahun mereka bisa terkenal. Itu kan contoh nyata bahwa popularitas secara instan itu nggak buruk-buruk amat dan bahkan bisa dijadikan bekal berpolitik? Iya kan?

Kami jadi kepikiran. Gimana kalau para caleg di Bojonegoro — yang jumlahnya mencapai 612 orang tersebut— iuran buat mendatangkan Blackpink ke Bojonegoro. Nah, mereka bisa menghelat seminar bertema “meningkatkan popularitas dalam waktu singkat” yang pengisi acaranya mbak-mbak Blackpink. Gimana, merasuk kan?

Daripada buang-buang uang buat bikin stiker dan baner dan spanduk yang tingkat kontribusi pada popularitasnya masih sangat diragukan itu, ya mending ngundang Blackpink lah. Selain bisa belajar langsung dari Blackpink, setidaknya bisa nyenengke ati para K-Popers Bojonegoro. Bukan begitu, K-Pop mania?

BERITA MENARIK LAINNYA

Pengumuman Juara Sayembara Nulis Bahagia 2020
Headline

Pengumuman Juara Sayembara Nulis Bahagia 2020

January 1, 2021
Di Balik Mengabarkan Degup Kebahagiaan
Redaksi

Di Balik Mengabarkan Degup Kebahagiaan

July 9, 2020
Metode Jurnaba dan Paradigma Ideologis
Redaksi

Metode Jurnaba dan Paradigma Ideologis

July 1, 2020

REKOMENDASI

Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

Melihat Kondisi Pertanian Bojonegoro pada 1958

March 4, 2021
Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

Menggarami Lautan Pakai Air Mata, Sebuah Nostalgia Patah Hati

March 3, 2021
Panggil Saja Aku, Jum

Panggil Saja Aku, Jum

March 2, 2021
Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

Menerawang Khasiat Bunga Telang: Si Serbaguna dari Bumi Anglingdharma

March 1, 2021
Sarapan penuh Kehangatan 

Sarapan penuh Kehangatan 

February 28, 2021
Menghelat Diskusi Santai Perihal Perempuan

Menghelat Diskusi Santai Perihal Perempuan

February 27, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved